Mohon tunggu...
Abu Fandi
Abu Fandi Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan yang Gemar Nonton

seorang penggemar saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjadi Mualaf: Cara Ampuh Ahok Meredam Keraguan Pemilih Muslim

24 Juli 2012   16:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 17220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13431464431646819912

[caption id="attachment_196082" align="alignnone" width="565" caption="foto: tribun.com"][/caption]

Membaca tulisan di media massa maupun elektronik termasuk kompasiana akhir-akhir ini memang sangat memgasyikan. Terutama dengan tema pokok Jokowi dan Ahok. Yang paling ramai dibicarakan dan diperdebatkan adalah tentang issue SARA yang memojokkan Ahok sebagai etnis Cina dan non Muslim.

Puluhan tuisan yang membela mengatakan bahwa Indonesia bukan negara agama sehingga Ahok sebagai Non Muslim mempunyai hak yang sama untuk dipilih sebagai DKI 2 . Namujn tidak sedikit pula yang mengemukankan bahwa berdasarkan ayat-ayat kitab suci orang muslim yang taat tidak boleh memilih pemimpin dari golongan non muslim, apalagi dari golongan ahli kitab seperti Ahok.

Dikhawatirkan, seandainya Ahok terpilih, nanti di Jakarta akan berdiri banyak sekali gereja. Selain itu issue bahwa pasangan Jokowi Ahok juga mendapat dana segar yang sangat besar dari luar negri. Selain itu tudingan bahwaJokowi penganut ekonomi liberal, sekuler dan lain sebaginya.Pendek kata, bagi yang muslim, kalau tidak mantapmemilih Foke Nara, lebih baik golput saja.

Selain masalah agama , Ahok juga mendapat soroton dan cibiran sebagai etnis Cina, yang dikhawatirkan kalau terpilih nanti akan lebih memperhatikan golongannya sendiri. Etnis Cina sebagaimana diketahui, sudah menguasai ekonomi Indonesia. Masa politik juga mau dikuasai. Kalau etnis Cina sekarang sudah menjajah ekonomi Indonesia. Masa mau juga menjadi pejabat dan menjajah secara politik?

Yang paling seru adalah membaca komentar dari ratusan bahkan ribuan kompasianer . Berbagai macam kompasianer dari yang mempunyai nama jelas dengan foto yag gagah, ganteng atau cantik-cantik, sampai berbagai macam kompasianer yang namanya tidak jelas denga foto profil yang aneh-aneh. Lucunya banyak sekali komentar yang sangat ekstrim dari kompasianer yang kebanyakan tidak jelas identitasnya ini.

Kalau secara kepala dingin dan obyektif kita boleh menilai peluangJokowi Ahok cukup besar untuk menang karena secara kuantitas lebih banyak kompasianer yang mendukung. Namun segala kemungkinan masih mungkin terjadi. Masalah agama masih merupakan issue yang sensitif di Indonesia. Tidak terkecuali di Jakarta.

Ada dua titik kelemahan ataupun kekurangan Ahok yang menjadi sorotan. Pertama agamanya yang Nasrani alias non muslim. Kedua etnisnya yang Cina atau non pribumi atau bukan Indonesia Asli. Banyak sekali kontroversi mengenai istilah Indonesia Asli ini. Tetapi kalau kita mau merujuk kepada kebijakan dan kenyataan yang berlaku yang dimaksud dengan Indonesia asli yah bukan keturunan Cina , India. Arab dan sejenisnya.

Kalau dipelajari lebih lanjut dari dua kelemahan Ahok di atas, ada yang bisa diperbaiki , namun ada jugayang tidak. Statusnya sebagai keturunan Cina memang tidak dapat diubah. Sekali melihat nama dan cirri-ciri fisik, dengan mudah dapat diketahui kalau Ahok memang berasal dari golongan yang disebut timur asing pada jaman Belanda dulu. Namun, kelemahan ini dari sisi lain dapat menjadi kekuatan, yaitu bila sebagian besar etnis Cina dan Jawa di DKI akan memilih Jokowi Ahok tanpa memenadang agama Ahok.

Namun ada satu lagi kelemahan yang masih bisa diubah untuk menjadi kekuatan. Kalau Ahok saat ini masih berstatus sebagai pemeluk Kristen Protesatan.Seseorang mempunyai kebebasan untuk memeeluk suatu agama dan juga berpindah agama! Bagaimana kalau kita sarankan agar Ahok mau Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat?Dengan status sebagai mualaf, Ahok akan mendapat banyak simpati dari pemilih muslim.Kalau saja Ahok mau melakukan ini, setidak-tidaknya setengah dari kaum muslim yang tadinya ragu-ragu , pasti akan yakin memilih Ahok.

Bukankah semua muslim bersaudara?Kita tunggu saja . Siapa tahu Ahok membaca tulisan ini dan mempertimbangkan saran ini? Alangkah indahnya kalau sifat dan perilakunya yang sudah baik di masa lalu dan sekarang akan bertambah baik kalau saja Ahok dengan suka rela mau memeluk Islam. Sebagai orang Islam banyak yang yakin kalau Ahok akan lebih baik lagi. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun