Mohon tunggu...
Abudzar Alghifary
Abudzar Alghifary Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dramaturgi dari Goffman

19 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 19 Oktober 2022   11:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Goffman lahir di alberta, canada pada 11 juni 1922. Goofman ini mendapat gelar S1 di universitas toronto dan menerima gelar doktor di universitas chicago. Ia  juga dikenal sebagai etnometodologi. Karya goffman ada pada bukunya yaitu "the presentation of self in everyday life". Bukunya itu membahas tentang konsep dramaturgi. Goffman wafat pada tahun 1982, dimana pada saat itu ia sedang dalam masa kejayaannya. Ia juga menjadi profesor pada universitas california dan menjadi ketua liga eve di salah satu universitas.

Goffman ini selalu membahas tentang suatu hal yang berkaitan dengan interaksi antar individu dan jga melibatkan simbol-simbol yang ada. Konsep teori interaksionisme simbolik itu ialah interaksi antar individu yang melibatkan simbol yang ada. Konsep interaksionisme simbolik yang dijelaskan oleh goffman ini selalu mengacu pada konsep impresi, manajemen, prolisen, secondary adjusment dimana ketiga itu bertumpu pada konsep yang ada.

Pada tahun 1945, ada seorang tokoh yang bernama kenneth duva di burger. Burger ini seorang teoritis dari amerika dan juga filosofis yang menjelaskan mengenai konsep dramatisme. Menurutnya, kehiduapan manusia itu tidak terlepas dari pentas simbolik. 

Tujuan dramatisme ini memeberikan penjelasan logis, untuk memahami motif tindakan manusia. Menurut burger, hidup bukan seperti drama, namun hidup itulah drama. Setelah semua itu, goffman dapat mengkaji lebih dalam mengenai konsep dramaturgi yang ada pada bukunya, yaitu "the presentation of self in everyday life". Dalam buku ini mengkaji lebih dalam mengenai konsep dramaturgi. Konsep ini sangat erat dengan istilah teater, drama, dan juga pentas seni. 

Dalam konep ini terdapat 2 hal, yaitu front stage(panggung depan) dan back stage(panggung belakang). Pada front stage ini ialah bagian pertunjukkan yang berfungsi menjelaskan situasi penyaksian pertunjukkan. Pada front stage juga terdapat 2 hal, yaitu settings dan front personal. 

Dalam panggung depan, setiap individu akan menampilkan gaya nya dan bukan dirinya pada belakang panggung. Selain itu, ada juga panggung belakang atau back stage. Back stage ini menjadi tempat bagi setiap individu untuk mempersiapkan perannya, mempersiapkan dirinya untuk menjadi seperti apa, dan lainnya. Di back stage ini lah setiap individu juga akan terlihat jati dirinya mereka yang sebenarnya. 

Dalam fornt stage setiap individu melakkan pencitraan guna untuk mendapatkan citra positif dari individu lain. Pada saat proses pencitraan, karakter dan kebiasaan individu ini akan berbeda jauh dengan yang ada pada back stage. Pencitraan ini juga ada yang positif dan negatif, tergantung tujuan dari setiap individu. Menurut goffman, segala prilaku yang kita lakukan, baik diluar atau didalam rumah pasti termasuk kedalam konsep dramaturgi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun