“Dengan membaca kita tahu dunia, dengan menulis kita diketahui dunia” Pramoedya Ananta Toer
Budaya membaca sangatlah penting bagi mahasiswa, mengingat tugas mahasiswa dengan Tri Darma Perguruan Tingggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat. Untuk memngamalkan Tri Darma tersebut, mahasiwa harus mentradisikan budaya baca yang mengandung nilai edukasi yang mampu membuka cakrawala berpikir mahasiswa, hasil penelitian yang berintegritas tinggi, dan layanan mahasiswa terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, budaya baca sangat menunjang kulitas disiplin ilmu mahasiswa di perguruan tinggi, serta mahasiswa dapat memperbaiki kultural masyarakat. Oleh karena itu, mhasiswa dapat mencapai dengan syarat meningkatkan budaya baca sebagai penunjang hidup yang lebih baik dan dapat mencerahkan kehidupan masyarakat.
Sebagai mahasiswa sudah jelas akan mempraktekkan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam kehidupan, oleh sebab itu mahasiswa haruslah memperbaiki kualitas akademisnya, katika mahasiswa tidak memperbaiki bidang akademisnya sangat sukar untuk mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi tersebut. Satu hal yang perlu diperbaiki oleh mahasiswa yaitu budayakan membaca.
Membaca adalah kewajiban bagi setiap mahasiswa, karena membaca akan menambah wawasan keilmuan mahasiswa, memperbaiki keyakinan mahasiswa, membuat mahasiswa semakin pekat terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya, membaca dapat berguru terhadap orang manapun meski tidak pernah berjumpa, baik orang biasa, sampai orang luar bisa dalam memberi pengaruh terhadap peradaban dunia, membaca akan membuka pola-pola cakrawala nalar berpikir yang sistematis, konstruktif, membuat ide-ide atau gagasan yang baik, memperbaiki persepsi terhadap pristiwa, melatih pancaindra secara fungsional, dan menambah pengalaman Sehubungan dengan itu, Al-Qur’an telah menjelaskan perintah membaca surat Al-Alaq yang berbunyi "Iqrok" dengan pengertian perintah dari Tuhan untuk membacalah.
Membaca suatu cara memperbaiki kedudukan akademis mahasiswa yang disebut di atas. Meminjam ungkapan Pramoedya Ananta Toer “Dengan membaca kita tahu dunia, dengan menulis kita diketahui dunia”. Setelah mahasiswa membaca, mahasiswa harus bisa menulis untuk memberikan wawasan keilmuan terhadap masyarakat, guna membekali ilmu dengan suatu karya penunjang mahasiwa ketika menjanlankan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Ungkapan Pramoedya Ananta Toer untuk mahasiswa sangat benar ketika melihat manfaat menulis bagi mahasiswa dalam dunia akademisi dan kehidupan masa depan pertama: membuat sebuah lembaran kenangan untuk diambil manfaat kelak masa depan, seperti ungkapan Jasmerah oleh Soekarno “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”, kedua: menulis mengingat kembali apa yang telah dibaca agar tidak hilang dan lupa, ketiga: menulis mengembangkan potensi-potensi dalam diri, mengembangkan ide-ide menjadi sebuah karangan yang layak untuk dibaca, keempat: menulis memberi warisan terhadap generasi sesudahnya, malulah ketika tidak meninggalkan kebaikan-kebaikan ketika hidup, gajah mati meninggalkan gadingnya dan singa mati meninggalkan belangnya. Manusia mati meninggalkan catatan atau lembaran kebajikan, kelima: menulis memberikan pencerahan wawasan ilmu yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. (Muchtar, Demi Pena dan Apa yang Mereka Tuliskan, 2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H