Mohon tunggu...
Abu Fathan
Abu Fathan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Abu Fathan adalah nama pena saya. Fathan saya ambil dari nama depan anak pertama saya. Nama asli saya Badiatul Muchlisin Asti. Pernah menekuni dunia jurnalistik sebagai Jurnalis, Redpel, dan PimRed; menulis lebih dari 40 buku dan diterbitkan oleh beberapa penerbit di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Solo; menyunting puluhan buku; mengisi pelatihan dan event kepenulisan dan jurnalistik; owner Oase Qalbu Group, Ketua Umum Yayasan Mutiara Ilma Nafia, dan Ketua Umum JPIN Pusat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rahasia Sukses Ippho Santosa

9 Juni 2012   00:55 Diperbarui: 4 April 2017   17:12 23136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_193509" align="aligncenter" width="444" caption="Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda"][/caption]

Ippho Santosa adalah fenomena di dunia motivasi Indonesia. Buku-buku karyanya meledak di pasaran. Bahkan buku 7 Keajaiban Rezeki karyanya menjadi buku non-fiksi terlaris sepanjang 2010-2011. Seminarnya pun terbesar sepanjang 2010-2011 dengan jumlah ratusan ribu peserta seminar.

Apa rahasia sukses Ippho? Buku anggitannya ini menjawabnya. Di buku ini, Ippho secara lugas dan blak-blakkan mengupas rahasia suksesnya sebagai motivator maupun sebagai entrepreneur. Buku ini sendiri merupakan buku ketiga (terakhir) dari trilogi bukunya yang mengupas masalah rezeki. Sebelumnya terbit 7 Keajaiban Rezeki dan Percepatan Rezeki.

Di buku ini, Ippho masih membahas masalah dasar untuk menuju kekayaan, hanya saja dengan penekanan yang lebih menukik. Fondasi untuk menuju kekayaan, menurut Ippho, adalah mindset alias pola pikir yang benar, passion alias gairah yang kuat, value alias manfaat yang besar, dan model alias teladan yang dekat. Dan tiang-tiangnya adalah bisnis, investasi, properti, dan emas.

Mindset menjadi fondasi utama yang paling menetukan. Di bab Dua Menit yang Menentukan (hlm. 14-22), Ippho mengajukan sejumlah kalimat, semisal: “biar miskin asal bahagia”; “orang kaya itu tidak bahagia”; “orang kaya identik dengan pelit, sombong, dan serakah”; “orang kaya sulit masuk surga”; “uang adalah akar dari segala kejahatan”; “kaya miskin adalah takdir, mungkin juga kebetulan”; “saya memang kurang beruntung”; “saya orang biasa-biasa saja, mustahil bisa kaya”; “saya baik-baik saja, saya tidak perlu kaya”; “memang sih saya bisa kaya, tapi….”; “sangat sulit untuk menjadi kaya”; dan “saya dikasih dong, saya gratis dong”.

Menurut Ippho, bila Anda sering membatinkan dan membenarkan kalimat-kalimat itu, maka jelas sudah, Anda tidak berpotensi kaya. Tidak perlu dua menit untuk mengetahuinya. Memang, kata Ippho lebih lanjut, hanya Allah yang mengetahui kekayaan, kesehatan, rezeki, nasib, dan masa depan seseorang. Namun manusia diperkenankan untuk berpikir, mengukur, dan mengira-ngira.

Ippho sendiri lahir dari keluarga sederhana. Karena desakan ekonomi, sejak SMA Ippho sudah malang melintang di dunia bisnis. Mulai berbisnis kecil-kecilan jualan ikat pinggang, menerima jasa terjemah, hingga menekuni bisnis musik. Tahun 2007, Ippho mendirikan TK Khalifah dengan menggandeng satu mitra dan satu pemodal. Namun di tengah jalan, pemodal dan mitra usahanya mundur karena tidak sabar dan meminta uangnya kembali. Hikmahnya, TK itu menjadi milik Ippho sepenuhnya.

Seiring berjalannya waktu, TK Khalifah berkembang pesat. Tahun 2011, jumlah cabangnya mencapai sekitar 70-an cabang. Majalah Franchise pun menobatkan TK Khalifah sebagai The Fastest Growing 2011 untuk kategori pendidikan. Beberapa artis dan pengusaha kondang, di antaranya Shireen Sungkar dan Mas Mono (Ayam Bakar Mas Mono), menjadi mitranya.

Selain sukses mengelola bisnis pendidikan, Ippho juga sukses mengelola bisnis lainnya, yakni Kadija Sliming (pelangsing), Kaia Clothing (busana), Rock Theory Clothing (kaos), dan Omaro Chocolate, dengan total ratusan cabang se-Indonesia.

Apa rahasia sukses Ippho? Di buku ini, Ippho memberikan rahasia suksesnya dengan rumus “Sukses Besar = Pembeda Abadi x Daya Ungkit x Kesesuaian Momentum”. Ketika disebut kata sedekah, maka yang terbayang adalah nama Ustad Yusuf Mansur. Ketika disebut kata zikir, maka yang terbayang adalah nama Ustad Arifin Ilham. Ketika disebut kata entrepreneur, maka yang terbayang adalah nama Purdi E. Chandra. Ketika disebut kata marketing, maka yang terbayang adalah nama Hermawan Kartajaya. Ketika menyebut kata bisnis, maka yang terbayang adalah nama Rhenald Kasali. Begitu seterusnya. Itulah yang disebut Pembeda Abadi.

Ippho sendiri sedari awal dikenal sebagai pakar “otak kanan”. Otak kanan menjadi Pembeda Abadinya. Tulisan-tulisan Ippho hampir semua (untuk tidak mengatakan semua) bertopik otak kanan. Buku Ippho yang pertama terbit tahun 2005 oleh Gramedia Pustaka Utama. Disusul buku-buku lainnya. Titik baliknya adalah buku-buku karya Ippho yang diterbitkan Elex Media Komputindo seperti 10 Jurus Terlarang, 7 Keajaiban Rezeki, dan Percepatan Rezeki yang sukses besar. Sehingga nama Ippho pun meroket dan diundang ke berbagai kota untuk mengisi seminar.

Terlihat jelas bagaimana Ippho sukses merumuskan Pembeda Abadinya (otak kanan) dan memanfaatkan daya ungkit (leverage) berupa penerbit-penerbit besar seperti Gramedia Pustaka Utama dan Elex Media Komputindo. Sukses melejitkan citra dirinya menjadi tonggak kesuksesannya menjadi motivator dan pembicara seminar yang laris manis.

Selain mengungkap rahasia sukses pribadinya sebagai motivator dan entrepreneur, di buku ini Ippho juga mengungkap rahasia kekayaan Donald Trump, Robert Kiyosaki, Chairul Tanjung dan Azim Premji, serta rahasia kekayaan Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan sehingga menjadi salah satu orang terkaya di zamannya.

Buku ini sangat menarik, sarat inspirasi, dan memiliki daya motivasi tinggi, sebagai pembangkit semangat untuk beranimenentukan impian dan gigih mewujudkannnya dengan sepenuh keyakinan.*

Judul Buku: Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda

Penulis: Ippho ‘Right’ Santosa

Penerbit: Elex Media Komputindo, Jakarta

Cetakan: Pertama, 2012

Tebal: 109 hlm

ISBN: 978-602-00-1990-1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun