Mohon tunggu...
faisal bakrie
faisal bakrie Mohon Tunggu... -

apa yang mau dideskripsikan?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tujuh Alasan Kenapa Borobudur Digugat

2 September 2010   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:30 8833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel saya yang lalu “Borobudur akan digugat ke MK” menuai banyak tanggapan. Sayangnya, kebanyakan orang malah mentertawakan KH. Fahmi Basya. Padahal beliau adalah orang jenius, lebih pintar daripada Einstein! Tidaklah patut mentertawakan beliau, padahal beliau sudah bersusah payah meneliti teorinya itu. Berikut saya jelaskan kepintaran beliau dan alasan-alasan kenapa Borobudur bisa diklaim

1. Ahli tulisan kuno

KH Fahmi Basya adalah seorang jenius yang mampu mengetahui arti dari tulisan yang diukir di prasasti lempengan emas Kraton Boko. Beliau melakukannya bahkan tanpa mengetahui apa bentuk tulisannya, bahasa apa yang digunakan, dan apa bunyinya. Artinya adalah Bissmillahirrahmanirahim. Dahsyat sekali! Dan tentunya para arkeolog yang tahu tulisan, bahasa, dan dapat menerjemahkannya itu yang salah mengartikan menjadi Om Rudra ya Namah Swaha

2. Ahli Relief

Beliau mampu membedakan relief Nabi Daud sebagai ukiran seorang kakek tua pada 1 panel, padahal di Borobudur ada banyak sekali ukiran relief kakek tua yang digambarkan secara detil. Bahkan dalam 1 panel digambarkan serombongan kakek tua, sehingga dipastikan relief-relief ini menceritakan kakek-kakek yang berbeda.

3. Ahli Fisika dan Geologi

Beliau menyatakan bahwa Jin memindahkan bagian teratas Candi Borobudur dengan kecepatan 60.000 kali kecepatan cahaya, yang mengakibatkan batu bagian ini agak gosong.
Bahkan Einstein saja bilang tidak ada benda yang mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya. Beliau menantang Einstein! Bahkan ilmuwan modern saat ini mencoba mematahkan teori Einstein dengan metode teleport, warp, wormhole, tapi KH Fahmi Basya menyatakan teori pergerakan lurus dengan kecepatan 60.000 kali kecepatan cahaya. Mungkin nanti beliau akan membeberkan teori dahsyat lain kenapa batu Borobudur tidak hancur terbakar seperti meteorit dengan kecepatan itu.
Dan juga, beliau menyatakan teori bahwa energi perpindahan itu diambil dari panas bumi, sehingga menyebabkan zaman es (menyanggah teori ahli Geologi bahwa zaman es terjadi 20.000 tahun lalu ke 10.000 tahun lalu)

4. Biologi Burung
Lebih hebat lagi, beliau menyatakan bahwa jarak terbang burung adalah 36 km, jarak antara Kraton Boko (tempat asal istana Ratu Balqis) dan Borobudur. Hal ini dikaitkan dengan cerita tentang burung Hudhud yang membawa kabar dari negeri Saba ke Nabi Sulaiman. Tentunya hal ini membuktikan bahwa ahli biologi yang mengatakan bahwa burung dapat terbang sejauh 2000 km SALAH BESAR!

5. Bicara bahasa semut
Nabi Sulaiman ketika mendengar kabar tentang Ratu Balqis, sedang berada di lembah semut. Dinamakan lembah semut, karena Nabi Sulaiman dapat berbicara dengan semut. KH Fahmi Basya mengatakan bahwa lembah semut ini adalah lembah tempat Borobudur. Hal ini bukannya tidak ada dasarnya. Karena selain dari tafsir ayat Alquran dan hitungan matematika Islam, beliau yakin karena diberitahu semut-semut disitu. Memang beliau sangat rendah hati dan tidak pernah mengatakannya secara jelas, tapi jika melihat simbolisasi di dalam Flying Book (ebooknya Fahmi Basya), digambarkan jelas kemampuan KH Fahmi Basya berbicara dengan semut.

6. Ahli Tafsir Alquran
Beliau juga adalah seorang ahli tafsir Alquran. Hal ini sepertinya adalah sebuah bakat alami, karena beliau tidak pernah mengenyam pendidikan formal tafsir Alquran maupun pendidikan Islam di pesantren. Gaya tafsirnya revolusioner, karena beliau dapat memotong ayat-ayat sekehendak hatinya dan dipakai diluar konteks aslinya. Beliau juga meninggalkan kebiasaan memakai hadits dan sunnah dalam menafsirkan Alquran. Dalam banyak hal, penerjemahan dan penafsiran beliau berbeda dengan penafsir Alquran lain, tetapi tentunya beliau yang benar.

Misalnya, kata ‘arsyun azhiimun’ dalam surat Al-Naml (27,23) biasanya diterjemahkan menjadi “singasana yang besar”. Tetapi KH Fahmi Basya menerjemahkan menjadi 'arsy yg besar'.
Kata arsy disini biasa merujuk pada “tahta Allah”. Ada setidaknya 20 ayat yg memuat kata 'arsy' merujuk bahwa arsy itu hanya kepunyaan Allah SWT, disangga malaikat dan Allah SWT bersemayam diatasnya. Sehingga hanya sang jenius Fahmi Basya yang mengatakan ratu kafir penyembah matahari mempunyai “Arsy” yang sama seperti yang dipunyai Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun