Mohon tunggu...
ABU MAISUN
ABU MAISUN Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Allah

Baker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Keja Takdir Allah pada Bencana dengan Ribuan Korban

16 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:02 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sedih dan gembira adalah perasaan yang ada pada setiap kita, umumnya terhadap kesedihan nasehat yang muncul adalah kalimat "bersabar dengan takdir" dan kalimat "setiap kesusahan ada kemudahan", dan seterusnya, kemudian saat bahagia kalimat pujian kepada Allah mengalir deras dengan bilangan tak terhingga

Tahukah anda bahwa dua perasaan ini  adalah perbuatan hati yang sesungguhnya merupakan salah satu perangkat Allah dalam menjalankan mekanis hidup manusia bahkan  seluruh semesta.

Perasaan bahagia kita akan muncul saat kita bersukacita, pun akan muncul perasaan sebaliknya apabila kita bedukacita, ibarat perangkat, perasaan ini akan terus muncul secara otomatis berbolak balik selama kita hidup. Bila demikian mestinya kita sudah hafal dan terlatih dalam menghadapinya.

Pada sudut pemikiran ini, akan kita coba memahami mekanis perangkat Allah yang bekerja pada peristiwa bencana yang memakan korban ribuan jiwa , Allah SWT berfirman :   

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (QS Al-Hadid : 22-23)

Fisik kita dihidupkan dengan  jutaan organ yang bekerja didalamnya dengan sangat canggih, milyaran sel akan mati dan berganti setiap hari, konon perasaan sedih dihati kita ikut andil dalam mereproduksi sel tersebut, inilah hikmah dari kenapa kita harus merasakan sedih, Allah yang menentukan peristiwa sedih yang berbeda pada masing-masing kita, Allah menetukannya dengan mekanis Takdir.

Berangkat dari ilustrasi ini, begitulah bumi dihidupkan, bencana adalah perangkat takdir untuk menjalankan kehidupan dibumi, seperti sel dalam tubuh manusia, kita tidak bisa menentangnya melaikan harus menyesuaikan dengan perangkat lainnya yaitu sabar dan syukur. Wallahua'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun