Mohon tunggu...
Abu Jundullah
Abu Jundullah Mohon Tunggu... -

Hamba Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kata Thogut Mengingatkan Pada Siapa Yah ?

20 Mei 2011   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_109121" align="aligncenter" width="290" caption="Penjelasan Polisi Tentang Video M Syarif"][/caption] Menyedihkan, sadis, brutal, setan, iblis! Mungkin komentar itu akan muncul jika mendengar rekaman pelaku bom bunuh diri di Cirebon yang baru lalu. Rekaman video yang direkam dengan menggunakan Nokia GSM 2730 Classic ini menampilkan M. Syarif, pembom bunuh diri di Mesjid Adz-Dzikro Cirebon. Pada bagian awal rekaman, Syarif mengaku pernah bermimpi bertemu Osama bin Laden dan Noordin M Top. Pada bagian tengah, dengan bangga, Syarif mengaku membunuh seorang anggota TNI dengan pisau lipat. Dia menyebut anggota TNI itu sebagai thogut. Berikut pesan Syarif dalam rekaman: "Salam kepada Noordin M Top yang pernah datang ke mimpi saya, mengajak saya berjihad, bergabung di dalam pasukannya. Saya pernah bermimpi bertemu dengan Ustad Osama Bin Laden." (selanjutnya ucapan tidak jelas). (Syarif membaca ayat Al Quran). "Ya, Allah, menangkanlah para mujahidin, ya Allah. Kau berpihak pada mereka, ya Allah. Menangkanlah para mujahidin, ya Allah, yang benar-benar mujahidin, ya Allah, yang benar-benar berjihad karena berhijrah. Waduh kaum anshar udah pada nunggu itu." (diam sesaat) "Moga-moga dapat banyak nyawa nih thogut. Allahu akbar, takbir, Allahu akbar. Ikhlaskanlah, ya Allah, kuatkanlah, ya Allah. Kami hanya mampu demikian. Tidak bisa kami mampu membuat yang lebih dahsyat lagi. Alhamdullilah, karena barokah dari Engkau, ya Allah, rahmat dari-Mu, ya Allah." "Tidak menyangka bertemu thogut langsung (anggota TNI). Digorok lehernya. Pake apa? Pake ini (sambil perlihatkan pisau lipat). Ini ada geriginya. Huuhh (sambil menggerak-gerakkan jari telunjuk ke gerigi), Allahu akbar. Thogut sekarang lagi ngapain ya? Nanti saya cek, dia diapain, insya Allah." Bagi yang menganggap rekaman video ini adalah rekayasa polisi (atau konspirasi USA dan Yahudi, seperti biasanya), silakan datang ke Markas Polres Kota Cirebon untuk melihatnya sendiri. Kalau perlu, bawa Roy M Suryo untuk membuktikan keasliannya. Jangan lupa untuk menonton video porno koleksi M. Syarif - yang isinya mungkin sudah dipraktekkannya di alam barzakh sana, entah dengan siapa (mungkin dengan Noordin M Top). Info terakhir dari media massa, M. Syarif ini pernah dibai'at oleh Abu Bakar Basyir (ABB), sebagai pengikut Jama'ah Anshorut Tauhid (JAT). Kalau melihat kata-kata M. Syarif dalam rekaman itu, persis sekali dengan kata-kata ABB dalam persidangan di PN Jaksel, yang menggunakan terminologi thogut, dan bahwa thogut wajib diperangi. [caption id="attachment_109122" align="aligncenter" width="275" caption="Siapa sebenarnya yang Thogut ?"][/caption] Sudah banyak bukti dan kaitan ABB dengan para pelaku kekerasan, kebrutalan, dan bom bunuh diri. Kita akan melihat apakah pengadilan akan memberikan hukuman yang tepat untuknya, agar ideologi kekerasan ini tidak semakin berkembang dan merasuki generasi muda Indonesia. Selain itu, para simpatisannya (misalnya yang menjadi pengunjung di pengadilan itu), perlu diwaspadai, dicatat, dan dicermati lebih jauh, apakah ada kaitan dengan praktek-praktek kekerasan yang ada di masyrarakat, termasuk upaya-upaya untuk melakukan bom bunuh diri berikutnya. Polisi perlu merekam mereka dan melacak datanya, untuk suatu saat dapat ditelusuri jika ada kejadian kekerasan berikutnya. Namun di luar hukuman dan kewaspadaan itu, perlu dicari upaya untuk menangkal dan mereduksi ideologi/ paham kekerasan. Ini lebih dari sekedar hukuman, tapi lebih jauh menusuk ke dalam sumber dan paradigma, cara berpikir dalam memahami ajaran agama. Para pendukung kedamaian di Indonesia perlu melawan segala bentuk dan perwujudan ideologi/ paham kekerasan ini dengan berbagai cara (yang halal). Misalnya dengan mengajukan wacana yang menentang semua pemikiran ke arah itu, melakukan kontra opini atas semua pemikiran, tulisan, opini, berita yang menunjukan intoleransi, kejumudan, taklid dan menganggap diri sendiri dan kelompoknya paling benar. Pemikiran sesat lebih berbahaya dari bom bunuh diri. Pemikiran kritis atas segala ucapan, tindakan, pemikiran kelompok-kelompok penggemar kekerasan seperti kelompok mereka perlu digalakkan dan disebarluaskan agar pemikiran sesat mereka tidak berkembang lebih jauh.  Perlu diketahui bahwa kelompok mereka pun tidak segan-segan dan secara terbuka menggunakan berbagai media untuk menyokong ideologi/ paham sesat tersebut, termasuk via internet, dan dengan ringannya menggunakan dalil-dalil agama untuk melegitimasi dan menghalalkan perbuatan bejat berupa kekerasan itu. Hanya ada satu kata bagi pelaku dan penggemar kekerasan dan teror serta simpatisannya : Lawan !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun