Indonesia mengecam serangan Hamas ke Israel. Gara-gara serangan tersebut, pihak Israel melancarkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza. Tercatat sekitar 100 korban tewas di pihak Palestina, dan ratusan lainnya terluka. Ini bukan pertama kalinya Hamas melakukan tindakan ini. Beberapa serangan Israel sebelumnya juga didahului provokasi Hamas. Alih-alih menang perang, rakyat Palestina selalu menjadi korban dan kalah.
Indonesia tidak habis pikir, kenapa Hamas yang kekuatan militernya sangat terbatas bertindak nekat dan merugikan rakyatnya sendiri. Modal roket seadanya, pasukan sedikit, dukungan internasional yang rendah (karena Hamas dicap teroris)Â berani-beraninya menyerang Israel yang bersenjata lengkap, mutakhir, pasukan banyak dan terlatih, dan bahkan memiliki bom nuklir.
Indonesia kehabisan kata-kata untuk menyebut tindakan Hamas ini. Sebagai sesama saudara seiman dengan mayoritas bangsa Indonesia, tentu Indonesia segan untuk mengatakan Hamas itu Gila, Bodoh, Bego sebego-begonya umat yang pernah diciptakan Allah dimuka bumi ini. Dipikirnya modal iman doang bisa menang perang !
Indonesia hanya mengatakan bahwa Hamas perlu berpikir dan bertindak dewasa, penuh perhitungan dan meningkatkan daya pikirinya. Terlebih lagi yang penting, menimbang kekuatan militer yang tidak seimbang, perjuangkan kemerdekaan Palestina dengan cara damai saja. Raih dukungan Internasional. Kemerdekaan membuat Palestina berdaulat, diakui hak-haknya sebagai negara, dan setelah itu bisa meraih dukungan lainnya dari negara-negara lain untuk membangun dan melindungi diri dari agresi Israel (jika masih berlanjut terus). Dengan posisi Palestina seperti sekarang yang tidak diakui sebagai negara merdeka, mau ngapain aja susah!
Jadi Hamas perlu belajar ke Indonesia, yang bisa merdeka tidak hanya dengan militer, tapi juga dengan strategi politik, perundingan dan kepintaran pemimpinnya pada masa itu.
Adakah media utama Indonesia yang bisa membuat berita dan opini seperti ini ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H