Mohon tunggu...
Abu Ghizza
Abu Ghizza Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

... all about dedication for humanity .. always covering both sides .. TABAYYUN dlm terminologi Islam, agar kita tdk salah menghakimi seseorang dan justru jadi penyebar FITNAH yg bisa membuat saudara kita 'mati dalam hidup' ...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatin dan Komet Ison, Paling Istimewa di Abad Ini

14 November 2013   07:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:12 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Entah dari mana awalnya, tiba-tiba saya teringat bahwa yang saya tunggu di bulan November ini bukan hanya album perdana Fatin melainkan juga sebuah peristiwa alam yang sangat istimewa, yaitu melintasnya salah satu benda langit yang sering disebut bintang berekor, benda langit yang diyakini para Astronom akan fenomenal ini adalah Komet Ison, untuk album Fatin, masuk kanal hiburan adalah tempatnya tapi untuk Komet Ison ini, mungkin rasanya kurang pas bila informasi tentang kehadirannya masuk kanal Hiburan, tapi toh kita memang bukan ilmuwan, kita adalah orang awam yang seringkali menjadikan peristiwa-peristiwa alam langka hanya sebagai hiburan belaka.

Tentang album perdana Fatin, entahlah sudah berapa banyak tulisannya di kanal ini, saat menyimak dengan seksama 10 lagu di album Fatin ‘For You’, paling tidak ada 5 lagunya bagi saya berkategori istimewa, karena itu memang sangat layak rasanya album ini dimiliki oleh para pecinta musik di tanah air, sementara untuk pecinta musik di mancanegara mungkin jika betul ada versi berbahasa Inggrisnya tentu sangat besar harapan kita Album ini juga bisa diterima, karena Album ini memang memiliki cita rasa Internasional dengan hadirnya 9 lagu karya komposer dari Australia dan Eropa. Tidak mudah memang mencapai taget 2 juta copy dalam 2 bulan, tapi jika album ini ternyata bisa mencapai 3 juta copy meski dalam 6 bulan bukankah akan menjadi rekor baru juga di Indonesia ! … so what’s the problem ?.

5 lagu dalam Album ini yang berkategori istimewa dan jadi favorit saya adalah Dalam Lukaku Masih Setia (Grace Sewell), Mengenangmu Mengingatmu (Sarah Lundback), Saatku Gelap Saatku Remang (Gustav Efraimsson), Hold Me (Ercik Lewander) dan Goodbye (Mathias Salomon). Walau kabarnya lagu-lagu itu adalah hasil karya mereka yang masih berbentuk demo di Sony Music, namun karya-karya sejenis mereka yang lain memang telah lama juga dipasarkan di Asia, yaitu Korea dan Jepang, dan sebagai catatan Grace Sewell ‘Dalam Lukaku Masih Setia’ pernah menjadi penulis lagu termuda untuk sebuah Label besar di Eropa, saat itu usianya baru 12 tahun dan pernah juga terlibat proyek Album milik Lady Gaga dan Nicky Minaj, memang kelas mereka ini masih jauh dibanding komposer sekelas David Foster, namun kuatnya karakter suara Fatin bisa jadi menghadirkan sesuatu yang ‘lain’ bagi karya-karya mereka selama ini.

Suka atau tidak, Fatin memang sangat istimewa, keunikan suara dan bakat menyanyinya adalah ‘gift’, menurut seorang Fatinistic Senior dari Kalimantan Barat yang sangat memahami berbagai jenis teknik vokal, yaitu Bangngah Den .. teknik vokal tertentu yang telah dimiliki Fatin bahkan sangat sulit untuk dipelajari, begitupun cerita dari orang-orang dekatnya yang pernah menyaksikan langsung proses rekaman juga melihat keistimewaan itu, Fatin tidak terpaku hanya pada ‘pakem’ lagu yang disodorkan penciptanya, dia selalu bisa berimprovisasi dengan baik untuk memberi warna ‘lain’ pada lagu baru yang dinyanyikannya, hal ini kabarnya juga diakui oleh Baron (musisi senior) pada saat Fatin ‘take’ lagu ‘Kekasihmu’ yang bisa selesai hanya dalam waktu 3 Jam !, tercepat dari yang sebelumnya pernah ada di Studio rekaman mereka.

Beralih ke Komet Ison, tahun 1985/1986 penulis baru kelas 1 di SMA Islam Al Azhar Kebayoran Baru, karena sangat menggemari Astronomi ikut bergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah itu, namanya Avicenna Science Club, di saat yang bersamaan saya juga bergabung dengan Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ), beruntung tahun itu bersamaan pula dengan siklus 76 tahun sekali melintasnya kembali Komet Halley yang sangat fenomenal, foto penampakan terakhirnya di tahun 1910 yang memperlihatkan bentangan ekor sampai sepertiga langit membuat saya sangat bernafsu untuk bisa menyaksikannya sebagai bahan cerita untuk anak cucu nantinya.

Informasi di atas saya tulis sekedar untuk menjelaskan latar belakang mengapa saya juga sangat bernafsu untuk ikut memburu Komet Ison ini dan ikut menyebarkan ‘euforia’nya seperti yang saya lakukan di tahun 1985 itu. Komet Ison pertama kali ditemukan oleh Astronom Rusia Vitali Nevski dan Artyom Novichonok pada 24 September 2012, mereka menemukannya lewat observasi dengan teleskop cermin di International Scientific Optical Network (ISON), jadi nama tempat inilah yang kemudian juga menjadi nama Komet tersebut. Memang terlalu berlebihan rasanya jika ada informasi yang mengatakan komet Ison ini akan seterang bulan purnama atau bahkan bisa terlihat di siang hari, informasi serupa saat Komet Halley melintas di tahun 1985/1986 ternyata tidak terbukti.

Mulai minggu ini dan dalam beberapa minggu ke depan Komet Ison sudah dapat kita amati kehadirannya, puncaknya adalah saat komet ini mencapai titik terdekat ke Matahari, yaitu pada tanggal 28 November 2013 ini. Pada saat itulah diperkirakan terangnya dapat menyamai bulan purnama, namun sayangnya itu terjadi di siang hari, walaupun demikian memang tetap ada kemungkinan komet ini bisa terlihat karena magnitudonya -10 sementara umumnya obyek dilangit bisa terlihat di siang hari jika magnitudonya kurang dari -4 (magnitudo di sini adalah ukuran keterangan benda langit). Jadi untuk kita di Indonesia waktu terbaik mengamati komet ini adalah di pagi hari sekitar 2-3 jam menjelang Matahari terbit, posisinya tepat ketika komet ini melintas di samping Planet Merkurius dan bintang Spica pada Rasi Virgo, arahnya ke Matahari terbit dan selang waktunya adalah antara tanggal 13 hingga 24 November 2013 (Ma’rufin Sudibyo / HAAJ).

Mungkin terlalu berlebihan menyebut Fatin paling istimewa di abad ini, karena saya sebetulnya hanya meminjam kata-kata Bebi Romeo yang bilang bahwa suara seperti Fatin adanya 100 tahun sekali, pengertiannya adalah satu abad kan !. Tapi menyebut kehadiran komet Ison adalah ‘once in a lifetime moment’, yaitu kesempatan yang hanya sekali seumur hidup adalah benar adanya, karena kehadirannya takkan berulang lagi, bahkan bisa jadi komet ini akan hancur lebur setelah perlintasannya ini. Tentu sangat sayang untuk dilewatkan bukan ?, sayangnya agenda-agenda besar Fatinistic adanya di tahun 2014 sehingga tidak bisa disatukan dengan ‘nonton bareng’ Komet Ison .. hehehe …. Wallahu’alam ..

Wassalam,

@aghizza

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun