Ada yang menghangat, di dalam sini. Di balik ringkihnya bilik-bilik dadaku. Namamu, jejak layar kapal, doa yang bergelombang, kesendirian yang berganggang. Senja menyesapi matahari, kusesapi sendiri. Bayang-bayangku menepi di kesendirian. Tak lama lagi, tubuhku menjadi buih. Menulismu dalam kekal ketiadaan. Ada yang begitu hangat, di sini. Di dalam nyeri ini.
Ibu, tak lama lagi aku pulang. Membuih di doa-doamu yang bergelombang. Melayang, terbang, berlayar di keheningan yang kekal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H