Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Pertama, komunikator terlembagakan, contohnya seperti Koran Kompas, Kompas TV, yang bernaung dalam lembaga bernama Kompas Gramedia.
Kedua, pesan bersifat umum, sehingga semua di berbagai daerah, suku, ras, dan profesi bisa membaca dan mengerti pesannya.
Ketiga, komunikan anonim dan heterogen. Para penikmat informasi dari media massa beragam dan komunikator tidak mengenal siapa saja pembacanya satu per satu.
Keempat, menggunakan media massa dan keserempakan. Contohnya televisi (TV), ketika satu TV menayangkan TimNas Indonesia mencetak gol, pasti TV lain juga menayangkan hal yang serupa. Tidak mungkin TV kita sudah menayangkan gol, tapi TV tetangga kita masih mau menendang bola.
Kelima, mengutamakan isi daripada hubungan. Bagi media massa, yang penting adalah isi berita berkualitas dan pesan tersampaikan tanpa memikirkan hubungan dengan pembaca.
Keenam, feedback tertunda. Misalnya kita menemukan artikel yang kurang pantas ditayangkan lalu mengirim surat pembaca kepada majalah yang bersangkutan. Surat kita mungkin akan dibalas seminggu kemudian. Terakhir, stimulasi alat indera terbatas. Melalui radio, kita hanya menggunakan telinga tanpa bisa melihat kejadiannya dengan mata.
Terakhir, saya belajar mengenai lingkup kajian komunikasi massa, yaitu menjelaskan pengaruh komunikasi massa, manfaat komunikasi, pembelajaran, dan peran media massa dalam memberi pandangan.
Kesimpulannya adalah komunikasi memliki beragam fungsi, kita sebagai komunikator harus bisa memberikan berita yang baik dan berkualitas sehingga bisa mencerdaskan dan mengisi otak komunikan. Jangan hanya cepat, tapi kita harus akurat. Sebagai komunikan yang cerdas, kita harus pintar-pintar menyaring informasi. Bandingkan dengan sumber lain, dan jangan diterima mentah-mentah.
Â
[caption caption="Komunikasi Massa"]
Â