Mohon tunggu...
Theofilus Ifan Sucipto
Theofilus Ifan Sucipto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

For I know whom I hope (2 Tim 1: 12) | Universitas Multimedia Nusantara 2014 | Journalist | Soccer | Running | Gadget

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Middle? I'm Idle

18 Juli 2012   16:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.pstracks.com/wp-content/uploads/2012/06/jeely-beans.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="http://www.pstracks.com/wp-content/uploads/2012/06/jeely-beans.jpg"][/caption] Percaya atau tidak, kita pasti pernah merasakan senang sekaligus bingung berada di tengah-tengah. Posisi ini bisa di bilang paling riskan. Contoh saja, ketika kita duduk di angkutan umum, dan harus dudu di tengah-tengah. Segala kemungkinan bisa terjadi, berada di tengah orang yang merokok lah, berada di tengah orang yang pacaran lah, udah tau saya ini jomblo ( maaf curhat ), berada di tengah orang yang ( maaf ) berbau kurang sedap, dan lain-lain. Namun pasti ada kalanya berada di tengah wanita yang bisa di bilang cantik. Namun hidup tidak selamanya berada di tengah wanita cantik. Kadang malah kepahitan, dan kekerasan hidup yang kita dapatkan. Sebut saja, ketika Itachi Uchiha harus memilih untuk melindungi klan, atau desa tempat klannya bernaung. Ironis, dia memilih melindungi desanya, dan menghabisi semua clannya kecuali adiknya sendiri, Sasuke Uchiha. Bagi pecinta Naruto pasti tahu jelas cerita ini yang mengakibatkan ia dibenci oleh adiknya sendiri, padahal niat Itachi adalah untuk membuat Sasuke menghabisi dirinya, dan mendapatkan mata Mangenkyou Sharingan, sebagai wujud rasa sayangnya pada Sasuke Contoh tadi hanyalah perumpamaan sekilas di dunia fantasi. Namun kenyataanya, coba bila anda berada di tengah situasi yang sulit, seperti mediator dua orang yang sedang bertengkar ? Atau bila anda sulit membayangkan, coba pilih, antara pacar dengan sahabat terdekat anda, yang mungkin merupakan sahabat yang telah mengenalkan anda pada pacar anda yang sekarang. Mungkin beberapa di antara anda dengan cepat menjawab "jelas sahabat lah, dia segalanya buat gue." atau "ya pacar gue lah, secara dia orang yang gue sayang." Tapi kenyataanya bagi saya, saya masih sulit untuk memilih hal itu, ya meski sekali lagi, saya single. Tapi bila dibayangkan, sulit juga rasanya. Saya ini berada di dua sisi. Sisi yang atas, dan sisi yang bawah. Mungkin beberapa pihak sadar akan clue yang saya maksud. Sisi atas selalu bilang akan berusaha mengajak sisi bawah bergabung, namun sisi bawah berkata bahwa sisi atas dan bawah tidak akan pernah bisa dengan tulus bergabung. Saya merupakan bagian dari sisi atas, namun saya juga ketua dari sisi bawah. Saya tidak mengerti apa yang harus saya lakukan. Saya hanya bisa pasrah sama Yang Maha Kuasa. Tapi ada di saat-saat tertentu di mana saya harus memilih untuk ikut sisi atas atau bawah. Bila sisi atas, tentu sisi bawah akan merasa kecewa. Namun bila memilih sisi bawah, sangat susah untuk mengajak mereka berbaur dengan yang atas. Saya berada di tengah-tengah. Kadang di malam hari, saya hanya bisa merenung tentang apa yang bisa saya lakukan atas situasi seperti ini. Saya seringkali menemukan jawaban, namun kurang memuaskan yaitu "ya nrimo saja." Jujur, di awal-awal saya masih bisa nrimo. Tapi seiring berjalannya waktu, sebagai manusia saya lelah dengan keadaan ini. Andaikan mereka bisa bersatu, tentu saya akan nyaman saja. Tapi hidup kan bukan bicara soal kenyamanan, tapi lepas dari zona nyaman ( ngomong gampang, lakuinnya setengah idup ) Ya, melalui tulisan ini, saya hanya mau curhat kok. Saya hanya bisa bersyukur dengan keadaan saya sekarang. Karena saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Terima kasih bagi yang mau membaca tulisan abstrak saya ini. Kiranya kisah saya dapat menjadi sesuatu di hati anda. Semoga saja. Hidup tidak selalu berada di tengah kumpulan serigala, juga kumpulan domba - Theo

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun