Mohon tunggu...
Theofilus Ifan Sucipto
Theofilus Ifan Sucipto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

For I know whom I hope (2 Tim 1: 12) | Universitas Multimedia Nusantara 2014 | Journalist | Soccer | Running | Gadget

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

2015, Hidup Untuk Berkarya

6 Januari 2015   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/01/30/145304/540x270/12-kutipan-hebat-untuk-bangkitkan-semangat-berkarya.jpg

Selamat Tahun Baru 2015! Memang sedikit terlambat 5 hari untuk mengucapkan itu. Well, sudah cukup lama saya tidak menulis di Kompasiana terkait liburan panjang. Saya harap di tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya meskipun kebanyakan orang menganggap setiap pergantian tahun, akan semakin sulit. Bagi anda yang percaya pada shio, tahun 2015 adalah tahun kambing kayu yang sebagian besar sumber yang saya baca menjelaskan bahwa pada tahun ini, setiap kerja keras akan mendatangkan keuntungan besar. Di tulisan perdana saya di tahun ini, saya ingin membahas salah satu fenomena yang seringkali berulang, atau bahkan anda sendiri mengalaminya. Hal itu saya sebut dengan istilah 'Gagal Nemu.'  Gagal Nemu terjadi ketika kita sudah merancang resolusi pada awal tahun, semangat untuk mengerjakannya, namun belum sampai setengah tahun, sudah gagal di tengah jalan dan kita biasanya memutuskan untuk menyerah, atau bahkan lupa sama sekali. Mengapa disebut demikian? Karena kita gagal menemukan garis akhir kita, dan memilih untuk berhenti. Contohnya adalah resolusi untuk diet atau menurutkan berat badan. Bisa juga resolusi untuk mengurangi waktu memegang gadget dan meluangkan lebih banyak waktu untuk berinteraksi langsung dengan sesamanya. Pertanyaanya, kenapa hal ini terjadi berulang-ulang dari tahun ke tahun? Saya membuat beberapa jawaban yang mungkin menjawab pertanyaan tadi. Pertama, sifat alamiah manusia yang dinamis, atau selalu ingin berubah, dan ketika ia mengalami kejenuhan, cenderung untuk berhenti. Kedua, resolusi yang terlalu abstrak. Contohnya, orang biasanya mengatakan "Saya ingin jadi pribadi yang lebih baik." Kata 'baik' adalah kata yang terlalu abstrak dan luas. Orang bisa menafsirkan kata baik dengan bermacam-macam arti. Sebaiknya, buat resolusi konkret seperti "Saya ingin jadi orang yang lebih tepat waktu." Dengan demikian, kita bisa membuat langkah-langkah pasti untuk mencapai mimpi itu. Ketiga, tersedianya fasilitas, namun kurang dalam komitmen. Contohnya orang yang memiliki Production House (PH), dan memiliki alat-alat canggih dan mumpuni untuk membuat film pendek untuk di unggah di Youtube. Namun karena malas, suka mengulur waktu, dan sebagainya, akhirnya goal yang sudah dipatok tadi gagal tercapai. Saya sendiri mengalami banyak, bahkan semua resolusi saya di awal 2014 gagal semua. Contohnya, ingin membuat badan six-pack dalam satu tahun, membaca Alkitab dari awal sampai akhir, membuat minimal 100 tulisan di Kompasiana, menerbitkan novel perdana, dan masih banyak lagi. Parahnya, ada resolusi yang saya lupa sampai hari ini. Di kesempatan kali ini, izinkan saya untuk mengajak anda menyusun kembali goal anda di tahun ini, dan yakinkan diri anda bahwa anda bisa mencapai itu. Untuk tahun ini, saya memiliki beberapa resolusi yang saya kira menantang, tapi masih bisa saya capai, antara lain; 1.Membuat badan six-packdan memangkas lemak hingga menyentuh angka 20% Dari kelas 10 SMA, saya selalu mendambakan memiliki badan yang proporsional, yaitu badan yang berisi, tapi bukan gemuk, serta perut yang six-pack, atau minimal rata. Karena memiliki perut yang buncit, tentu ini adalah tantangan tersendiri. Tahun 2014 lalu saya gagal karena saya masih suka bandel, seperti makan sampai perut terasa sangat kenyang, makan di atas jam 9 malam, dan sebagainya. Tahun ini, saya sudah menjadi member di salah satu tempat gym, bahkan saya memakai program Personal Trainer (PT) dan dua macam suplemen. Wismilak! 2. Membaca Alkitab dari awal sampai akhir Sebagai umat Kristiani, saya ingin semakin dekat dengan Tuhan, dan salah satunya melalui membaca Alkitab. Siapapun anda, apapun agama anda, saya menganjurkan baiklah kita semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Karena tanpa Tuhan, rasanya setiap usaha kita akan sia-sia. Kalaupun berhasil, saya pastikan hati anda akan tetap terasa kosong dan ada yang kurang. Di zaman yang semakin sulit ini, menurut saya ketakwaan kita harus semakin diperkuat. Alasan saya memilih goal ini lagi setelah gagal di tahun lalu adalah kesadaran saya bahwa saya hanya bisa mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup saya. 3. Memfilmkan Novel Perdana Novel saya yang telah ditolak oleh salah satu penerbit sekarang sedang dalam proses pembuatan film layar lebar oleh salah satu Production House. Tahapnya hingga hari ini baru meminta sinopsis novel. Masih jauh dari hasil jadi memang. Namun saya benar-benar ingin dan yakin bahwa novel saya bisa diterbitkan dalam bentuk film layar lebar. Ini adalah salah satu mimpi saya di tahun 2013 untuk membuat film yang diangkat dari novel saya yang berjudul "Around." 4.Menjadi orang yang lebih produktif Produktif yang saya maksud adalah lebih banyak menghasilkan karya yang bisa saya buat, terlepas dari apakah orang suka karya saya atau tidak, lalu ditonton banyak orang atau tidak, yang penting saya ingin berkarya, seperti menulis di majalan gereja, kampus, Kompasiana, atau membuat video yang bisa menghibur sekaligus membawa wawasan baru bagi orang yang melihatnya. Kemudian, saya ingin lebih banyak menghasilkan uang daripada menggunakan uang. Alasannya sederhana, saya tidak lama lagi akan memasuki dunia kerja, dan saya adalah anak tunggal. Saya ingin membuat bangga orang tua, dan meringankan beban mereka seperti meraih beasiswa. Bila bukan saya yang berjuang untuk minimal diri saya sendiri, siapa lagi? Ada satu kalimat yang selalu terngiang dalam benak saya ketika saya merasa bahwa karya saya akan ditolak atau bahkan dicemooh. "Saat lu meninggal nanti, karya lu mungkin nggak dihargai, tapi let them know, lu udah menggunakan hidup lu sebaik mungkin untuk berkarya." Jadi, semoga anda berhasil di tahun ini, dan pada akhir tahun, saya akan menyambung tulisan ini dengan hasilnya. Saya harap, tahun 2015 akan menjadi tahun yang hidup untuk terus berkarya. Salam Abstrakbanget! [caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/01/30/145304/540x270/12-kutipan-hebat-untuk-bangkitkan-semangat-berkarya.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun