A. Mari kita cari tau apa sih produksi itu menurut perspektif ulama atau mujtahid terdahulu ?
Seperti halnya yang telah termaktub dalam salah satu hadist shahih Imam Bukhari tentang apa itu produksi, adapun bunyi dari hadist tersebut adalah :
Artinya :
"Dari Miqdam RA dari Rasul SAW ia bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan hasil kerja(produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dari hasil kerjanya sendiri". (HR. Al-Bukhari)
Dari hadist diatas terkandung makna bahwasannya ada kemuliaan atau keistimewaan tersendiri dari orang yang menggunakan tangan dan kemampuannya yang ia miliki tanpa adanya bantuan orang lain yakni berupa harta yang di hasilkan walau sedikit dipandang hina akan tetapi lebih berharga dan lebih baik untuk dikonsumsi. Dan secara tidak langsung didalam hadis diatas menuntut kita untuk berkreasi atau lebih tepatnya menjadi manusia yang produktif  dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan segala kemampuan yang kita miliki. Dengan mengambil kisah para Nabi terdahulu yakni Nab Dawud AS yang memenuhi kebutuhannya denga hasil keringat sendiri. Di hadist diatas telah jelas bahwasannya telah ada penegaan kepada kita unuk bekerja kera dalam meraih sesuatu khususnya dalam perihal produktifitas
Adapun pengertian produksi diatas diperkuat dengan keterangan hadist shahih dalam kitab riwayat muslim, hadist ke 377 yang berbunyi :
Artinya :
"Dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : hendaklah seseorang diantara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak minta-minta) dari manusia, yang itu lebih baik aripada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan diatas lebih baik daripada tanan dibawah, Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggun jawabmu". (HR. Muslim)
Dari hadist diatas telah dipertegas bahwasannya harus ada usaha kerja keras dalam memenuhi atau mencari penghasilan denga usahanya sendiri walaupun itu hanya dengan mencari kayu bakar di pagi hari. Dan dialam hadist tersebut ada himbauan untuk bersedekah dari penghasilannya sendiri. Dan dalam hadist tersebut juga adanya anjuran untuk berproduktif dengan keterampilan yang ada atau yang dimiliki.
Jadi dapat disimpulkan pengertian produksi adalah segala usaha kerja keras individu untuk memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan segala kemampuannya hingga batasnya tanpa bergantung kepada orang lain apalagi sampai meminta minta atau yang sering kita sebut dengan mengemis hingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang atau jasa yang dapat menguntungkan diri kita sendiri ataupun orang lain.
B. Setelah kita tahu bagaimana perspektif para mujtahid, sekarang mari kita lihat seberapa urgent sih produksi itu ?