Halo para pembaca..
Kali ini kita akan mengulas sedikit tentang beberapa hal yang dibenci oleh semua orang, terutama santri. Dalam artikel ini kita akan lebih banyak membahas tentang santri dan pesantren. Pasti para pembaca bertanya-tanya apakah hal yang paling dibenci oleh santri? Mengapa kok permasalahan ini sampai dibahas dalam artikel? Apakah begitu penting nya permasalahan ini?
Kita akan membahas beberapa hal yang sering sekali dilakukan oleh sebagian besar santri. Sudahkah para pembaca mendengar atau sekedar tahu dengan makna "ghosob"? Santri pasti tahu dan tidak asing dengan kata ini. Bahkan sudah pernah menjadi korban atau pelakunya mungkin hehe..
Hal ini sangat disepelekan oleh sebagian besar santri dan sudah menjadi kebiasaan dalam kesehariannya. Tahukan para pembaca apa yang paling sering dighosob oleh santri? Yaitu sandal. Apalagi kalau sandal itu bagus dan bermerek. Sangat besar peluang nya untuk hilang. Bahkan sandal gurunya atau ustadznya juga sering hilang. Beberapa curhatan santri ketika di pesantren yaitu, dalam satu semester biasanya sandal sudah ganti sampai tujuh kali. Alangkah hebatnya ghosobers-ghosobers pesantren ini dalam melakukan kebiasaannya.Â
Ada juga yang curhat kalau baru saja beli sandal baru beberapa menit yang lalu, kemudian dia tinggal sebentar di depan masjid hanya untuk mengambil alquran, ketika dia kembali sandal yang baru saja dia beli sudah tidak diketahui keberadaannya.Â
Sungguh sangat mengenaskan. Bukan hanya pada sandal, tetapi sabun mandi dan teman-temannya pun menjadi sasaran. Ketika ada teman yang sedang kehabisan sabun, maka sabun temannya lah yang jadi sasaran. Ketika temannya ingin mandi, dia sangat terkejut melihat sabunnya yang sudah pergi meninggalkan dia. Tidak hanya itu, pakaian, sepatu, seragam pun jadi sasaran.
Lalu bagaimanakah penanganan ustadz-ustadz pengasuh dalam mengatasi hal tersebut? Setiap pesantren mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi hal itu. Kemudian bagaimanakah cara untuk menanamkan mainset untuk tidak gampang mengghosob barang orang lain? Hal inilah yang masih menjadi misteri yang sampai sekarang masih banyak pesantren yang belum menemukan solusinya, karena sejatinya santri itu lebih cerdik daripada ustadznya.
Semoga artikel yang singkat ini bermanfaat. Sekian terima kasih :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H