Mohon tunggu...
Muhammad Abriza Hartawan
Muhammad Abriza Hartawan Mohon Tunggu... -

Kompasianer yg lagi belajar nulis, Hobi baca buku khususnya sejarah & politik, fans berat kartun Benny & Mice. Pendukung setia klub sepakbola Sriwijaya FC, Chelsea dan Real Madrid.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bulan Maret, Dulu dan Sekarang

7 Maret 2010   05:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:34 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih terekam di ingatan saya, ketika masih sekolah dulu, masuk bulan Maret kami diingatkan oleh guru ada 2 peristiwa penting di negeri ini. Adalah "Serangan Oemoem" tanggal 1 Maret 1949 di Yogyakarta dan terbitnya Surat Perintah tanggal 11 Maret 1966 atau lebih keren dikenal dengan nama "Super Semar". Kebetulan pada kedua peristiwa tersebut mantan Presiden Indonesia, Soeharto, terlibat didalamnya. Sehingga waktu itu setiap masuk Bulan Maret, media cetak dan elektronik ramai membicarakan 2 peristiwa tersebut. Apalagi di tanggal 1 Maret, malamnya TVRI (waktu itu) selalu memutar Film "Janur Kuning" untuk mengenang kembali peristiwa heroik tersebut. Karena dengan kejadian tersebut, Indonesia kembali bangkit dan mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah negeri ini. Dan untuk peristiwa Super Semar, inilah titik awal perjalanan Soeharto menjadi orang nomor satu di negeri ini, walau sampai sekarang peristiwa ini masih diperdebatkan oleh ahli sejarah dan lembar asli Super Semar pun belum diketemukan.

Namun sejak reformasi, media cetak dan elektronik sudah jarang mengungkit kembali kedua peristiwa tersebut. Yang jelas di awal Bulan Maret tahun ini ada peristiwa penting terjadi, tepatnya di gedung DPR, yaitu pengesahan Hasil Pansus Century dimana dari 2 opsi (A dan C) yang ditawarkan pansus ke paripurna, akhirnya opsi C yang mendominasi pilihan wakil rakyat. Rakyat juga masih ingat di hari pertama paripurna sempat terjadi "keramaian" ketika Ketua DPR, Marzuki Alie,  memutuskan Rapat Paripurna DPR selesai. Tapi untunglah di hari kedua, paripurna kembali berjalan lancar.

Kalau dulu, setiap DPR paripurna "keramaian" ini hampir tidak pernah terjadi, bahkan interupsi saja bisa dihitung. Itulah Indonesiaku. Sejak keran demokrasi dibuka sebebas-bebasnya, orang-orang berhak menyatakan pendapatnya, tanpa ada yang bisa melarangnya. Itulah konsuekensi yang timbul sejak reformasi.

Patut ditunggu, peristiwa penting apa lagi yang terjadi di Bulan Maret, mari kita tunggu bersama....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun