Mohon tunggu...
Vox Pop

Kau yang Dahulu Dielu-elukan

25 Februari 2017   22:07 Diperbarui: 25 Februari 2017   22:47 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok adalah pria yang lahir 50 tahun lalu di Belitung Timur, dia adalah gubernur provinsi DKI Jakarta dan masa jabatannya akan habis tahun ini. saat ini ia sedang bertarung dalam pilkada DKI Jakarta sebagai calon petahana bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat dan saat ini mereka lolos keputaran kedua untuk kembali bertarung melawan paslon nomor urut 3 yaitu Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Slahuddin uno.

Dahulu Ahok adalah gubernur yang sangat dielu-elukan oleh seluruh rakyat Jakarta walaupun memiliki watak yang aga meledak-ledak  tetapi warga Jakarta menganggap itu sebagai tindakan tegas dan tidak melewati batas. ia juga sangat di cintai warga Jakarta karena banyaknya perbaikan-perbaikan yang ia lakukan, baik pembersihan sungai-sungai di Jakarat, relokasi sungai dan lahan pemerintah, pengembalian tanah negara yang di salah gunakan, dan perbaikan pelayanan birokrasi. namun semua itu hancur karena ucapannya yang melewati batas yaitu dengan mengutip isi Al-Quran surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerjanya di kepulauan seribu dan hal tersebut membuatnya menjadi terdakwa dugaan penistaan agama.

Ahok yang dahulu dielu-elukan kini di benci umat islam bahkan isu ini terdengar sampai seluruh dunia. sebagai pemimpin ia harus memikirkan setiap perkataannya karena ia menjadi perhatian seluruh Indonesia bahkan dunia karena ia adalah pemimpin di ibu kota Republik Indonesia. sebagai pemimpin kita tidak hanya mengenai kinerja dan kerja saja yang kita berikan kepada masyarakat, namun kita harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat kita karena apapun yang kita lakukan akan menjadi pedoman dan menentukan masyarakat kita yang kita pimpin. seperti kata-kata yang sering kita dengar "apabila ingin menilai masyarakat di suatu tempat, lihatlah pemimpinnya" menurut saya kata-kata itu benar karena pemimpin yang baik akan memberikan refleksi yang baik terhadap masyarakatnya.

Belum habis dengan dugaan penistaan agama yang ia lakukan kembali hadir ke permukaan video Ahok mengolok-olok surat Al-Maidah dalam rapat kerja dengan jajaran Pemprov DKI Jakrta, dalam video tersebut ia mempermainkan surat Al-Maidah ayat 51 sebagai password wifi. Ahok kembali membuat marah umat muslim karena perkataannya. masih pantaskan Ahok kembali memimpin ibu kota? biarkan masyarakat Jakarta yang menilai mana yang terbaik untuk memimpin kotanya karena warga Jakarta adalah warga yang sangat terdidik dan cerdas. Ahok salah bukan karena ia beragama kristen, bukan karena berasal dari etnis tionghoa tetapi karena ucapannya dan sikapnya yang tidak baik. semoga Jakarta mendapatkan pemimpin yang terbaik sehingga seluruh warga Jakarta kembali hidup rukun dalam toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun