Setiap uji nyali tak lepas dari rasa kekhawatiran.
Setiap perjuangan tak lupa dihantui dengan rasa was-was.
Aku menembakkan sepotong kata-kata kepadanya.
Kuharap dia mampus.
Tak merasakah dikau yang merusak pikiran orang-orang.
Bergaya sok lugu seperti namrud saja.
Dari sini mungkin kau tahu.
Apa maksudku yang sebenarnya.
Kita semua berbondong-bondong membelamu.
Mencoba kolektif untuk menghidupi kita semua.
Tapi apa?
Tapi kau malah nongkrong bersama dewan penindas rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H