Perkenalkan nama saya Hersa Kumaradia Abrar biasa disebut Aba. Dalam Artikel kali ini saya akan berbagi pengalaman liburan saya yang berkunjung di sekitar lereng merapi sebelah selatan. Pada hari sabtu 24 Oktober 2015 pukul 15.00 waktu indonesia barat, saya mulai meninggalkan rumah. Setelah perjalanan ditempuh sekitar 90 menit, akhirnya sampailah di penginapan Nguntara Jati. Penginapan tersebut terletak di sekitar taman wisata Telogo Putri. Mengapa saya memilih penginapan tersebut ? Karena penginapan tersebut terletak di tempat yang strategis dan harganya pun terjangkau. Dengan mengeluarkan uang sebesar 200.000 kita bisa beristirahat dengan nyaman.
Pada malam hari yang begitu dingin cuacanya, saya mencari tempat wedangan untuk menghangatkan badan saya yang sudah hampir membeku ini. Dan akhirnya saya menemukan sebuah tempat nongkrong yang berjarak 500 meter dari penginapan. Tongkrongan ini bernama Warung Poci, dengan segelas wedang jahe dan sepiring bakmi rebus ditambah panasnya bara rokok sudah membuat saya seperti terbang di negeri atas langit yang nikmatnya tidak ada habisnya. Disana juga adalah tempat nongkrongnya para pemandu wisata Lava Tour. Lava Tour ini adalah sebuah paket wisata yang akan mengantarkan sisa-sisa bangunan pasca erupsi Merapi pada tahun 2010. Setelah saya mengobrol dengan salah seorang pemandu biaya untuk paket wisata ini adalah 350.000 rupiah. Â Dengan 350.000 rupiah kita bisa menikmati perjalanan menggunakan jeep dan berbagai kendaraan adventure ini akan sangat menyenangkan sekaligus menantang. Di sepanjang jalan wisatawan dapat menyaksikan sisa-sisa keganasan erupsi Merapi yang meluluhlantakan Kinahrejo dan sekitarnya. Bekas hunian warga yang ambruk, timbunan material vulkasik berupa pasir dan kerikil, serta batu-batu berukuran besar yang dimuntahkan dari perut Merapi bisa ditemui di sepanjang jalan. Menyusuri jalan pulang, wisatawan akan diajak melewati jalur offroad yang sangat menantang serta menyebrangi sungai. Akhirnya saya pun memboking salah satu jeep dari komunitas Tlogo Putri Jeep.
Pada pagi hari sekitar jam 8, kami pun dijemput di penginapan oleh salah satu pemandu wisata Lava Tour dengan menggunakan jeep yang sudah saya booking tadi malam. Perjalanan pertama kami menuju ke Batu Alien atau batu yang menyerupai wajah manusia. Salah satu yang menarik dari penanda dahsyatnya erupsi pada 5 November 2010 lalu adalah munculnya bongkahan batu besar yang disebut warga sekitar dengan Batu Alien. Mendengar sebutan batu itu, tak salah pertama kali langsung menarik pendengaran. Batu besar itu terletak di tak jauh dari bibir jurang Kali Gendol. Memang tampak sekilas batu itu tak ada yang unik. Hanya bongkahan batu besar di sebuah ketinggian. Batu alien ini memiliki wajah manusia, memang harus difoto agar bisa melihat penampakan wajah dengan jelas. Dari sisi kanan, maka penampakan wajah akan terlihat setelah melihat hasil foto kamera digital ataupun ponsel dengan seksama. Awalnya tak diketahui adanya keistimewaan penampakan aneh tersebut. Saat itu warga merasa biasa saja. Namun, begitu ada penampakan wajah, maka warga kemudian menamai batu alien kepada batu tersebut. Warga lokal awalnya menyebut itu adalah batu 'alihan' dalam bahasa Jawa. Jika diartikan pada bahasa Indonesia maksudnya adalah batu pindahan dari puncak Merapi yang telah terseret sejauh 7 kilometer hingga sampai kampung Jambu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H