Mohon tunggu...
Abraham Tatok
Abraham Tatok Mohon Tunggu... Insinyur - Optimis

Lahir di Pasuruan, 7 juli 1965, sarjana teknik sipil ITN Malang, pernah berada dalam satu tim LSM Bina Sawadaya Masyarakat untuk Program WSLIC (Water Sanitation Low Income Community), pecinta alam dan suka musik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tirai

14 Februari 2021   14:30 Diperbarui: 14 Februari 2021   14:48 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah aku pernah mengenalmu sebelumnya ?

Sejenak kucoba telusuri wajahmu,

 mencoba temukan jejak disudut bibirmu kekasih

ya apakah aku pernah mengenalmu ?

Menyingkap tabir maya ini saja aku tak bisa,

dan kau terbang melayang membayangi hatiku di balik awan,

aku sadar akan jalan penuh jebakan ini.

Lebih dari itu, aku memang tak pernah peduli akan bahaya,

karena aku tak pernah miliki diriku sendiri,

mengenalmu adalah anugerah.

Bukankah aku ini cuma selembar daun kering,

yang tak pernah punya tempat untuk menaruh tangkaiku.

Kapal kecil yang tak pernah berlabuh.

Kemayoran, 14 Februari 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun