Mohon tunggu...
Abraham Ryan
Abraham Ryan Mohon Tunggu... -

Technopreneur enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money

Mempertahankan Business Model

17 April 2015   16:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada tulisan sebelumnya, Saya membahas mengenai 3 jenis model bisnis yang umum diadopsi oleh startup di Indonesia. Kali ini saya akan menuangkan opini saya mengenai beberapa langkah yang dapat dilakukan founder untuk mempertahankan model bisnis yang telah dipilih olehnya ditengah perubahan yang cepat. Patut diakui bahwa dunia bisnis merupakan dunia yang dinamis, akan selalu ada perubahan baik dari segi persaingan, pasar hingga perilaku konsumen. Sehingga penting bagi seorang founder melakukan analisis serta mengamati perubahan yang terjadi dan berupaya untuk melakukan penyesuaian pada business model perusahaannya agar relevan dan bertahan dalam persaingan.

Berikut adalah beberapa langkah untuk mempertahankan relevansi business model yang telah Anda terapkan melalui rangkaian evaluasi terhadap business model yang telah ada agar mampu memberikan dimensi baru dalam berbisnis.

1.Temukan growth component

Seperti telah dijelaskan di paragraf awal, Anda harus selalu terus mengevaluasi pertumbuhan bisnis Anda serta bagaimana pasar menanggapi keberadaan bisnis Anda. Pasar yang telah matang selalu penuh dengan persaingan, banyak pendatang baru yang menawarkan inovasi untuk meraih keuntungan pada pasar tersebut.

Oleh karena itu penting bagi Anda untuk mengamati dan menemukan faktor “X” yang memiliki potensi bagi perusahaan Anda untuk berkembang dan akan lebih baik apabila belum ada kompetitor yang menyadarinya.

Contoh: Saat ini meskipun di Indonesia telah hadir pemain e-commerce fashion besar seperti Lazada dan Zalora, Hijup.com berhasil mengidentifikasi bahwa belum ada satu pemain e-commerce yang menyediakan produk pakaian muslim secara online dan masif. Hal itulah yang menjadi growth component dari Hijup.com sehingga dapat berhasil berkembang hingga saat ini

2.Lakukan evaluasi pasar

Heraclitus, filosofer Yunani mengatakan perubahan adalah konstan. Begitupula dalam berbisis, perusahaan yang enggan menyesuaikan diri terhadap perkembangan pasar akan ditinggalkan oleh konsumennya.

Dengan evaluasi Anda akan memperoleh fakta ataupun insights yang dapat menjadi panduan untuk melakukan penyesuaian baik dalam hal operasional ataupun strategi perusahaan ke depannya.

3.Jadilah inovatif

Inovasi dapat terjadi dengan baik apabila telah didahului dengan analisa, riset serta evaluasi segala hal yang terkait dengan bisnis perusahaan Anda seperti, menghadiri acara yang relevan terhadap industri Anda, memperkaya pengetahuan serta menjalin relasi dengan tokoh penting terkait industri Anda.

Perlu dipertimbangkan pula seberapa siap pasar Anda terhadap inovasi yang ditawarkan, jangan sampai Anda melakukan inovasi terlampau cepat, dan pasar belum siap menerimanya seperti yang pernah dilakukan oleh Apple saat memperkenalkan teknologi layar sentuh saat tahun 1983.

Pada kenyataannya, mungkin terdapat tiga atau lebih faktor yang dapat membantu menjaga bisnis model Anda tetap relevan, akan tetapi setidaknya dengan 3 langkah di atas Anda sudah dapat melakukan langkah dasar untuk menjaga relevansi business model Anda .

Disclaimer: artikel ini dapat ditemukan pada laman Facebook Skystar Ventures yang dikelola serta disusun oleh penulis, selain itu penulis merupakan team dari Skystar Ventures .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun