Mohon tunggu...
Abraham Ryan
Abraham Ryan Mohon Tunggu... -

Technopreneur enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money

3 Model Bisnis Umum Startup di Indonesia

1 April 2015   09:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:42 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat berencana memulai startup, Anda tidak sekedar memikirkan mengenai produk yang akan dijual dan bagaimana cara memasarkannya. Lebih jauh adalah mengenai model bisnis yang akan diterapkan patut dipertimbangkan dengan matang.

Perlu terdapat keselarasan antara unique selling proposition produk Anda dengan model bisnis yang akan diterapkan guna memperoleh hasil yang maksimal. Unique selling proposition secara gamblang adalah nilai yang dimiliki serta ditawarkan oleh perusahaan Anda dan tidak dimiliki oleh kompetitor dari bisnis serupa. Berikut adalah beberapa model bisnis yang umum ditemui pada perusahaan besar ataupun startup:

1.The long tail business model

Model ini menjadikan ceruk pasar/niche market sebagai target market utama, melihat bahwa belum adanya perusahaan atau competitor yang melirik segmen tersebut, contoh: Hijup.com adalah e-commerce yang memiliki usp menjual produk busana muslim untuk wanita, dan memiliki target pasar yang niche namun jumlahnya besar di Indonesia.

2.Multi-sided platform

Memiliki focus untuk melayani dua segmen pasar yang berbeda namun saling melengkapi, contoh: Tokopedia melayani vendor/ penjual untuk membuka lapak di websitenya dan menghubungkan mereka dengan pengunjung website tokopedia sebagai calon konsumen.

3.Freemium

Model bisnis ini menawarkan produk dan servis secara gratis guna menarik minat konsumen, dimana pada akhirnya berusaha menggiring mereka menjadi pelanggan berbayar, contoh: Startupbisnis memberikan informasi mengenai perkembangan industri startup serta teknik internet marketing secara gratis di websitenya, namun untuk tips teknik dan praktis hanya dapat diakses oleh mereka yang telah menjadi pelanggan berbayar .

Pada akhirnya bisnis model akan membantu menentukan teknik dalam memperoleh konsumen yang mau membeli/ membayar untuk produk dan jasa perusahaan Anda. Pada umumnya sebagian besar wirausahawan meletakkan fokus pada produk dan mengabaikan bisnis model yang akan diadopsi, alhasil banyak yang mengalami kegagalan karena tidak mengetahui cara/ bisnis model yang tepat untuk menjalankan usahanya.

Disclaimer: artikel ini dapat ditemukan pada laman Facebook Skystar Ventures yang dikelola serta disusun oleh penulis, selain itu penulis merupakan team dari Skystar Ventures .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun