Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Asyiknya Memancing Cakalang

11 April 2023   13:39 Diperbarui: 11 April 2023   13:41 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi itu satu perahu motor bertolah menuju ke tengah laut. Para pemancing duduk berderet di anjungan perahu dengan memegang kail masing-masing. Disuatu lokasi pera motor melambat. 

Seseorang meneriakkan aba-aba agar pemancing bersiap-siap. Ikan kecil-kecil segera ditaburkan di sekitar perahu motor, tujuannya agar rombongan ikan sasaran datang mendekat menghampiri sisi perahu motor sehingga mudah memancingnya. Tak lama kemudian terlihat rombongan ikan berenang mendekat untuk berebut memakan ikan yang ditaburkan, juga menyambar umpan-umpan di mata kail para pemancing. Ikan-ikan itu tak bertahan lama di dalam air laut, sesaat kemudian sudah mengelepsar-gelepar di atas geladak perahu motor. Semakin sering pemancing menarik kailnya, semakin ramai suara ikan berjatuhan di geladak. 

Itulah cara nelayan memancing cakalang. Menjelang siang, tercium aroma sedap dari ikan yang digoreng. Sanap siang, disiapkan dengan menu ikan cakalang goreng lengkap dengan sambal colo-colo, kecap yang diberi irisan cabe rawit, bawang merah dan tomat dan perasan lemon cui jeruk berbentuk kecil yang memberikan rasa asam yang segar. Juga tersedia  sagu lempeng melengkapi menu tradisional itu.

Jika dilihat, para pemancing itu dengan mudahnya menarik ikan dari dalam laut, melemparkannya ke geladak perahu dan ikan dengan mudah terlepas dari kail mendarat di geladak perahu. Ternyata para nelayan telah memodifikasi mata pancing dengan menambahkan tasi serupa mata pancing, tetapi pengait di bagian ujungnya dilepas. Jadi ikan tidak tersangkut ketika memakan umpan. Waktu ditarik dan dilemparkan ke geladak langsung terlepas dengan mudah.

Ikan cakalang atau nama asingnya Katsuwonus Pelamis, masuk ke dalam keluarga Scombridae.  Ada juga yang menyebutnya kambojo atau ikan kausa.  Ikan ini sering dirancukan dengan tongkol dan tuna. Memang sepintas agak sulit membedakannya dengan tongkol (Eutynnus sp). Karena itu banyak yang menyebut cakalang sebagai ikan tongkol putih. Juga sering dianggap sama dengan tuna (Thunnus sp). Tetapi ketiganya berbeda dan memiliki ciri sendiri-sendiri. Dari ke tiganya, ikan tongkol yang memiliki tubuh paling kecil. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Namun panjang tubuhnya bisa mencapai 1 meter dengan berat lebih dari 18 kg.

Bagagaimana mengenal ikan cakalang? Secara fisik, bentuk tubuhnya bulat memanjang mirip torpedo. Berwarna biru gelap metalik di bagian punggung. Bagian dadanya memiliki warna dasar keabu-abuan. Selain itu ada beberapa garis hitam yang membentang pada bagian tubuhnya. Sedikit bersisik di bagian dadanya, siripnya terletak pada bagian bawah dan atas serta ekornya sedikit bergerigi.

Cakalang dapat dijumpai di wilayah laut yang beriklim tropis seperti samudera Hindia, Samudera Atlantik dan samudera Pasifik. Biasanya lebih senang berada di wilayah laut yang jauh dari pesisir pantai serta pada kedalaman sekitar 400 meter. Ikan-ikan cakalang ini pun dapat hidup dengan baik pada suhu sekitar 17-30 derajat Celsius. Di wilayah Indonesia terdapat hampir di seluruh perairan laut seperti Sulawesi, Flores, Arafuru, Papua bagian Timur. Sedangkan di bagian Barat Sumatera, Jawa dan Bali.

Di daerah Sulawei Utara dan sebagian Indonesia bagian Timur, cakalang diolahdengan cara pengasapan, namanya cakalang Fufu. Proses pembuatannya cukup unik, ikan yang sudah dibumbui dijepit dengan bilah bamboo kemudian diasap atau di asar. Orang Maluku menyebutnya cakalang asar. Biasanya dimasak dengan bumbu pedas, ikan cakalang fufu atau cakalang asar yang sudah disuwir-suwir digoreng sebentar, kemudian ditumis bersama bumbu yang pedas sampai mengeluarkan aroma sedap yang khas. Itu salah satu makanan olahan dengan bahan dasar ikan cakalang yang diasap, tetapi dapat diolah menjadi beragam masakan lain yang sedap dan sudah dikalengkan, dibekukan atau dijual dalam bentuk segar di pasar-pasar. Untuk memilih ikan cakalang yang baik, tentu yang masih segar, tidak berbintik-bintik coklat dan berbau tidak sedap. Olah secepatnya karena ikan pada umumnya cepat rusak. Kalaupun akan disimpan masukkan ke dalam lemari es dan jika akan dibekukan masukkan dalam kantong plastic pembeku, bisa bertahan selama satu bulan.

Di masa pandemi yang berkepanjangan, ikan menjadi salah satu makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin. Pasalnya merupakan sumber asupan protein dengan asam amino esensial yang penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Ikan cakalang banyak mengandung zat gizi berupa protein, karbohidrat, lemak serta vitamin dan mineral seperti vitamin A, zat besi, kalium, magnesium dan sebagainya. Tak ayal kesemuanya itu memberikan manfaat untuk memelihara kesehatan tubuh. Seperti menjaga kadar gula dalam darah karena kandungan omega-3nya, menjaga Kesehatan jantung, mencegah anemia, mengurangi resiko dimensia karena fungsi omega-3 dan omega-6 yang dapat memperlambat proses dimensia, menjaga tekanan darah sehingga mencegah terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang karena kandungan fosfornya, serta mengurangi risiko peradangan. Secara umum tentu kesemuanya meningkatkan imunitas tubuh. Kandungan zat seleniumnya berfungsi meningkatkan nafsu makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun