Sore itu usai acara seminar badan terasa pegal karena lama duduk dalam dingin ya ruang berAC. Usai santap malam beberapa kawan mengajak berjalan-jalan menikmati suasana makam kota Yogyakarta. Setelah berkeliling ke beberapa lokasi, seorang kawan menyarankan rombongan mencoba minuman tradisional namanya Wedang Secang.
Tertarik oleh promosi sang kawan yang mengiming-iming khasiat Wedang Secang ini yang dipercaya dapat menghilangkan rsa pegal-pegang di badan kami semua setuju.
Ternyata Wedang secang terbuat dari serutan kayu secang dicampur dengan berbagai rempah seperti jahe. Wedang secang memang cocok disajikan hangat untuk dinikmati kala cuaca dingin.
Wedang secang dipercaya memiliki beragam khasiat misalnya menambah stamina tubuh, mengurangi pegal linu, dan menjaga daya tahan tubuh. Perpaduan antara rasa manis gula dan pedas dari jahe, membuat tubuh merasa hangat.
Diketahui tanaman secang atau ada juga yang menyebutnya sengan sepang dengan nama latin Bisncaea sappan adalah perdu yang termasuk anggota suku polong-polongan (Fabaceae).
Bagian kulit kayunya (papagan) dan kayunya banyak digunakan sebagai rempah-rempah.
Asal-usul tumbuhan ini memang belum tertelusur, meski demikian orang-orang di wilayah India, Asia Tenggara, Malaysia  termasuk Indonesis hingga Pasific sudah sejak lama membudidyakannya. Dimanfaatkan sebagai bahan obat,-obatan herbal bahkan juga untuk zat pewarna makanan, pakaian, anyam-anyaman, dan barang-barang lain.Â
Kayu ini sempat menjadi komoditas perdagangan antar bangsa hingga penghujung abad ke-19; nanun kemudian nilainya terus menurun tergantukan oleh bahan pewarna sintetik, dan kini hanya menjadi barang perdagangan di dalam negeri.
Salah satunya dijadikan minuman tradisional penghangat badan yang memang terasa membantu mempercepat proses pemulihan rasa pegal-pegal yang dirasakan badan.
Â
Memang Wedang secang merupakan minuman rempah yang menimbulkan rasa hangat dalam tubuh karena didukung juga oleh jenis rempah lain seperti jahe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H