Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Apang Panas, Si Coklat Legit dari Tanah Bugis

25 Desember 2022   07:20 Diperbarui: 25 Desember 2022   07:25 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dekat rumah saya ada toko kue baru. Di depannya terpampang papan nama " APANG PANAS". 

Penasaran dengan nama itu saya mencoba mengunjungi toko kue tersebut, maksud hati mencari cemilan untuk teman minum kopi di sore hari.

Terlihat ada kukusan atau dandang besar di atas kompor pemanas. Isinya serupa bolu kukus berwarna coklat diwadahi tempat dari almunium foil. 

Namanya kue apang. Rupanya sudah dikemas mengikuti perkembangan zaman now. Kalau aslinya memakai wadah daun pandan.

Ternyata kue ini merupakan salah satu makanan dalam budaya masyarakat Bugis. 

Bahan-bahannya sederhana, seperti tepung beras, tepung terigu, gula merah, air kelapa, suwiran kelapa muda, baking powder, ragi instan, serta daun pandan. 

Cara mengolahnya pun tidak sulit, air kelapa dan gula merah dididihkan, kemudian bahan-bahan lain dimasukkan menjadi adonan, ditempati wadah terbuat dari daun pandan lalu dikukus.

Tetapi ada juga yang menyamakannya dengan bolu kukus, meski bahan dasarnya sedikit berbeda.

Tekstur kue apang yang empuk dan lembut banyak disukai. 

Cita rasanya gurih  dari santan dan gula dibarengi aroma harum pandan makin menggugah selera.

Bagi masyarakat Bugis kue ini dahulu umumnya disajikan pada upacara adat tradisional yang disakralkan. 

Dipercaya untuk tolak bala, maknanya sebagai doa dengan harapan tercipta suasana tenang dan damai.

Kue ini tentu sarat energi yang bersumber dari gula merah, kelapa dan tepung beras, tepung terigu. 

Kini banyak di jual di toko-toko kue atau pedagang kue subuh di pasar-pasar tertentu.

Kue Apang tersebut sudah cukup lama dikenal sejak tahun 1960an. Ada  juga yang menyebutnya dengan kue apem. Meskipun apem tercatat dalam referensi sedikit berbeda. 

Olahan bahan dasarnya sama yaitu tepung beras tetapi didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula dan tape serta sedikit garam kemudian dibakar atau dikukus. Bentuknya mirip serabi, tetapi lebih tebal.

Itulah Apang si coklat bercita rasa manis legit dan lembut dari tanah Bugis teman minum kopi yang serasi di waktu santai pagi atau sore hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun