Dipercaya untuk tolak bala, maknanya sebagai doa dengan harapan tercipta suasana tenang dan damai.
Kue ini tentu sarat energi yang bersumber dari gula merah, kelapa dan tepung beras, tepung terigu.Â
Kini banyak di jual di toko-toko kue atau pedagang kue subuh di pasar-pasar tertentu.
Kue Apang tersebut sudah cukup lama dikenal sejak tahun 1960an. Ada  juga yang menyebutnya dengan kue apem. Meskipun apem tercatat dalam referensi sedikit berbeda.Â
Olahan bahan dasarnya sama yaitu tepung beras tetapi didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula dan tape serta sedikit garam kemudian dibakar atau dikukus. Bentuknya mirip serabi, tetapi lebih tebal.
Itulah Apang si coklat bercita rasa manis legit dan lembut dari tanah Bugis teman minum kopi yang serasi di waktu santai pagi atau sore hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H