Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Daun Katuk Tak Sekadar Pelancar ASI

4 November 2022   05:42 Diperbarui: 4 November 2022   05:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik untuk disimak, beberapa waktu lalu pernah beredar video berdurasi singkat. Isinya menayangkan seorang pejabat setingkat Menteri memberi contoh mengonsumsi menu sehat. Ternyata yang disantap beliau adalah sayur daun Katuk.

Daun Katuk banyak dikenal masyarakat sebagai sayuran yang bermanfaat bagi ibu-ibu hamil dan menyusui. Fungsinya dipercaya untuk meningkatkan Produksi Dan memperlancar Air Susu Ibu (ASi). 

ASI merupakan makanan paling ideal untuk bayi karena kandungan zat gizinya yang dibutuhkan untuk bertumbuh kembang lengkap. Karena ini bagi ibu-ibu yang melahirkan dianjurkan untuk segera memberikan ASInya. 

Kolostrum mengandung protein dan vitamin A dalam jumlah tinggi. Komposisi ini baik untuk kesehatan pencernaan bayi yang baru dilahirkan. Kandungan immunoglobulin pada kolostrum juga membantu melindungi usus bayi yang baru saja dilahirkan.

Tanaman yang sudah dikenal sejak Abad ke 16 ini konon berasal dari kawasan Asia Tenggara. Sebuta bagi tanaman  di beberapa daerah cukup beragam. Di Jawa disebut katukan atau babing. Orang-orang Minangkabau menamakannya simani. Di daerah Bali dikenal dengan nama kayu manis. Bahkan orang Cina, Melayu, dan Vietnam menyebutnya masing-masing dengan nama Mani cai, cekur manis dan rau ngot.

Tanaman Katuk berupa semak dapat tumbuh baik pada daerah-daerah dengan ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut, baik yang beriklim tropis maupun sub-tropis. Daunnya  mengandung flavonoid dan polifenol yang bersifat antioksidan yang kadarnya cukup tinggi. Ada juga protein, vitamin A, Vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, fosfor, magnesium dan sebagainya.

Pada umumnya daun Katuk dikenal mampu     meningkatkan Produksi dan pelancar ASI karena mengandung hormon prolaktin. Namun rupanya tidak hanya meningkatkan produksi ASI, tetapi juga dipercaya dapat mengendalikan kadar gula dalam darah, mencegah obesitas, mengatasi peradangan, mengatasi flu karena mengandung efidrin dan sebagainya.

Namun sebagaimanapun juga, lazimnya penggunaan obat-obatan herbal selalu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini mengingat pada kondisi Kesehatan tertentu seseorang dapat saja memunculkan efek sampingan.

Ada kata bijak yang berbunyi jadikanlah makanan obatmu, bukan obat jadi makananmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun