Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Merujak Hiris di Gubuk Sawah

1 Oktober 2022   09:28 Diperbarui: 1 Oktober 2022   09:34 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tawa riang dan celoteh kami anak-anak menapaki panjangnya pematang sawah tak pernah lekang dari ingatan.

Masa kecil memang penuh kenangan. Terutama ketika menikmati udara segar di alam terbuka. Sawah masih membentang luas dengan pematang panjang penuh tanaman seperti kacang panjang, hiris dan cabe rawit.

Hiris atau kacang gude, kance, kacang Bali, fou hate, kegui, pie jai itu sebutan bagi tanaman ini di beberapa daerah. Nama Latinnya Cajanus Cajan atau Pigeon Pea bahasa Inggrisnya. Ternyata hiris ini punya banyak manfaat. Kandungan protein nabatinya cukup tinggi. Dipercaya dapat mengendalikan tekanan darah sehingga mencegah hipertensi.

Waktu kecil di Bandung ketika bermain di sawah kami sering memetiknya lalu dibuat rujak. Dari rumah kami sudah membawa gula merah, kencur dan garam. Cabe rawit kami petik  di pematang sawah. Tak lupa nasi yang dibungkus daun pisang (timbel) dan ikan asin goreng dan cobek kecil.

Kami membuat rujak hiris di gubuk yang ada di sawah. Waktu makan terasa nikmat . Padi berwarna hijau membentang luas sejauh mata memandang diiringi tiupan angin yang sepoi-sepoi basa. Perut kenyang membuat mata terasa berat. Kantukpun datang menyerang. Satu persatu kami mulai mengatur diri. Ada yang bersandar di tiang gubuk, sebagian lagi mulai menggeletak di lantai gubuk.

Tak lama semua sudah terlelap nyenyak. Menjelang sore hari baru kami terjaga. Bergegas pulang menuju rumah. Tetapi sepanjang jalan menuju rumah, tak lupa singgah dulu memetik jambu batu yang ranum sebagai bekal pulang ke rumah.

Sungguh masa kecil masa penuh keceriaan. Penuh kenangan yang tak akan lekang ditelan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun