Mohon tunggu...
Abraham Figo Horoni
Abraham Figo Horoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Angkatan Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Nilai-Nilai Budaya Lokal dengan Pendidikan dengan Bantuan Zaman Modern

22 Agustus 2024   04:38 Diperbarui: 22 Agustus 2024   04:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan berbasis kearifan lokal di Indonesia berperan penting dalam menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi yang semakin melaju dengan cepat. Dengan keberagaman budaya Indonesia yang kaya, sistem pendidikan di negeri ini harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai lokal agar siswa tidak hanya menjadi konsumen budaya global, tetapi juga menjadi pelestari budaya mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan Indonesia yang di mana para siswa telah banyak tergerus oleh arus perkembangan dan globalisasi sehingga nilai-nilai budaya lokal banyak yang sudah dilupakan oleh mereka.

Untuk menghadapi permasalahan ini pemerintah telah merumuskan suatu sistem pembelajaran / kurikulum baru yang diharapkan bisa mengatasi masalaha ini. Solusi yang dirumuskan pemerintah tersebut bernama Kurikulum Merdeka, yang melalui pendekatan Pembelajaran Pancasila, Profil Pelajar Pancasila, Penilaian Otentik, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran Berbasis Proyek, mengedepankan pembelajaran yang mengangkat tema-tema lokal, seperti tari tradisional dan bahasa daerah, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya. Meskipun modernisasi sering dianggap mengancam keberadaan budaya lokal, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menjadi jembatan untuk menyelaraskan perkembangan zaman dengan segala kemajuannya dengan nilai-nilai budaya lokal sehingga budaya lokal masih dapat dilestarikan juga.

Oleh karena itu, upaya kolaboratif antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis semata, melainkan juga pada penguatan nilai-nilai budaya lokal yang akan membentuk karakter siswa di masa depan. Selain itu juga diperlukannya sosialisai terhadap segala aspek tenaga kerja dalam bidang pendidikan sehingga proses implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian menurut saya, generasi muda Indonesia diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan global sambil tetap menjunjung tinggi kearifan lokal sebagai identitas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun