Mohon tunggu...
Abraham FanggidaE
Abraham FanggidaE Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Abraham FanggidaE

Selanjutnya

Tutup

Politik

CV Ibu Ani Yudhoyono

7 Agustus 2011   01:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ibu Ani Yudhoyono, isteri Presiden SBY, kini Ibu Negara, mau dicalonkan Partai Demokrat menjadi capres 2014? Silahkan saja. Hak warganegara untuk dicalonkan dan mencalonkan diri menjadi presidenRI dijamin peraturan formal. Kurang pas jika ada yang mengatakan, wacana untuk memajukan Ibu Ani karena "Ibu Ani" yang lain, yaitu Sri Mulyati Indrawati (SMI), kelak akan menjadi salah satu calon presiden, jelas diusung partai Serikat Rakyat Independen (SRI). Kubu Ibu Ani Yudhoyono keliru jika melihat SMI merupakan "trigger" bagi kubu demokrat partai yang didirikan SBY dengan tujuan saat awal pendirian agar SBY menjadi presiden. Jika demokrat mengusung Ibu Ani, usung saja, jangan melihat kiri-kanan, siapa pesaing nanti. Apalagi bukan karena alasan membentengi diri, khawatir terjadi politik balas dendam, alasan ini dapat dimaklumi bagaimana perjalanan SMI dikaitkan dengan Pemilu 2009, Partai Demokrat, Century, SMI, Kalau alasan seperti ini, sepertinya ada "paku" yang menancap dalam tubuh PD, SBY, Ibu Ani, Budiono (wapres) yang membuat mereka sebetulnya masih menderita sakit hingga kini. Siapa yang menancapkan paku tersebut? Siapa pula yang akan mencabut paku di kemudian hari? Tanyakan pada PD, SBY, Ibu Ani, Budiono.

Maka, Ibu Ani SBY, jika mau mencalonkan diri, walaupun SBY sudah mengeluarkan statement tidak akan mencalonkan antara lain isterinya sebagai capres dalam Pemilu 2014, silahkan maju saja. Orang Indonesia umumnya dikenal berpenyakit "pelupa" (amnesia), di samping pemaaf (permissive), yang berdampak kurang baik dalam perbaikan kualitas kehidupan bangsa ini dengan contoh nyata yaitu tindak pidana korupsi terus saja berkembang dari waktu ke waktu, dan sepertinya sulit diberantas. Bagi saya Ibu Ani jika ingin maju, maka persiapan yang sudah dilakukan mulai sekarang yang paling mengetahui adalah PD dan Ibu Ani. Masyarakat sama sekali tidak mengetahui hal domestik tersebut.

Sebagai rakyat biasa, barangkali seperti rakyat lainnya yang ingin dewasa dalam berpolitik, ingin memilih dan mempunyai presiden yang berkualitas, maka saya ingin mengenal Ibu Ani lebih baik. Karena selama ini saya hanya mengetahui Ibu Ani dalam posisi terkait dengan Presiden SBY, merupakan Ibu Negara, karena isteri dari seorang SBY Presiden RI saat ini. Pengetahuan substansif tentang Ibu Ani, terutama berkaitan dengan substansi perpolitikan di negeri ini, seberapa jauh keterlibatan Ibu Ani dalam mengurus politik negeri  dalam posisi sebagai birokrat atau sebagai politisi misalnya, yang sejatinya adalah modal terpenting untuk menopang pencalonan Ibu Ani sebagai capres 2014, belum saya ketahui. PD otomatis pro dan mengusung Ibu Ani sebagai capres karena Ibu Ani pemegang kartu anggota PD. PD tidak pro kepada SMI bahkan menganggap dia trigger sehingga mewacanakan Ibu Ani untuk siap-siap maju tahun 2014 karena PD tidak netral dalam kasus century, berseberangan dengan pansus century bentukan DPR RI. Saya tidak mengetahui apakah sikap PD mengenai century merupakan sebuah kehati-hatian atau sebuah konspirasi maha hebat? Kehati-hatian maupun konspirasi, sesungguhnya apa yang terjadi dalam kasus century menempatkan PD dalam posisi sulit. Jika tidak alam posisi sulit, mengapa PD begitu ngotot sekuat tenaga menghalangi terbongkar/diselesaikannya mega skandal korupsi ini dalam arena pansus century, KPK, bahkan kini KPK tidak mampu menyelesaikan persoalan century dan kabarnya dikembalikan ke DPR RI untuk diselesaikan secara politik. Akan halnya sang trigger SMI dipandang dari posisi PD, jika saatnya nanti akan berbicara terbuka, membuka yang belum dibukakan SMI selama ini dalam kasus century sehingga permainan sebenarnya diketahui rakyat, maka apakah PD akan siap menanggung resiko, termasuk resiko mencalonkan Ibu Ani Yudhoyono? Bukankah akar historis century sebenarnya hanya terkait dengan dua kubu ini: SMI (Budiono) dan PD. Kedua kubu ini berpotensi paling kuat, paling mengetahui akar sejarah dikeluarkannya dana tuna Rp 6, 7  triliun.

Itulah alasan-alasan praktis mengapa saya dan mungkin pula masyarakat perlu mengetahui biodata perjalanan Ibu Ani Yudhoyono yang menurut politisi PD akan maju dalam capres 2014. Rakyat senang untuk mengetahui selengkap-lengkapnya biodata Ibu Ani, sebelum PD mendeklarasikan sebagai capres 2014. Bukankah jika Ibu Ani mau menerima pencalonan PD, maka berarti inilah sejarah kali pertama Ibu Negara "naik kelas" sebagai  Presiden RI. Keuntungan pun sudah jelas bagi bangsa dan rakyat antara lain, SBY yang nantinya sebagai mantan presiden yang sarat pengalaman memimpin negeri ini selama 10 tahun otomatis berposisi sebagai konsultan khusus bagi Presiden Ani Yudhoyono. Dengan demikian maka berbagai permasalahan di masa lalu tidak terulang kembali, juga segala inspirasi yang belum sempat diselesaikan demi kemajuan di masa depan akan dapat ditingkatkan dan dilanjutkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun