Mohon tunggu...
Abraham FanggidaE
Abraham FanggidaE Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Abraham FanggidaE

Selanjutnya

Tutup

Money

Petugas ATC Bandara Soetta: Kepekaan Kemanusiaan yang Lemah

23 Mei 2012   02:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:57 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa 14 Mei pukul lima subuh saya antre di desk Merpati, di bandara Soetta. Tujuan pagi itu ke Denpasar, untuk selanjutnya Kupang. Antrean agak sepi. Terdengar seorang perempuan petugas bersuara, "banyak lho yang cancel, gara-gara kecelakaan shukoi, mereka jadi takut terbang. Orang Indonesia ini aneh, gak tau penyebab kecelakaan, tapi takut terbang". Tapi ketika sudah boarding, lalu masuk kabin, penumpang ternyata banyak. hampir 90 persen seat terisi.

Terlihat di klas VIP ada Dahlan Iksan, Menteri BUMN. Ketika pesawat sudah terbang, Dahlan bangkit dari duduknya, sambil berjalan dia menyapa penumpang dengan suara pelan: "terima kasih sudah mau naik pesawat merpati".

Saya sedikit ngelamun, teringat petugas di menara ATC  yang mengatur penerbangan. Saya ingat mereka, apakah mereka bekerja disiplin? Saya teringat hasil sidak pak Dahlan ke ruangan petugas ATC di Soetta. Ternyata ini ruangan tidak sehat. Penuh asap rokok, petugas ATC main HP sambil betugas. Meja kerja amat kotor, asbak penuh dengan puntung rokok.

Isi kelakuan petugas menara A TC bandara Soetaa yang saya tulis ini bukan temuan saya. Materi tulisan saya dapatkan dari media massa, bahkan dari internet kita bisa membaca seperti apa yang saya tulis. Saya ngeri membaca tulisan temuan sidak pak Dahlan atas kinerja petugas ATC di Soetta. kesimpulan saya mereka sangat tidak disiplin, cenderung semborono. Main HP, merokok selagi tugas yang begitu penting, memandu belasan pesawat, koq perilaku petugas seperti temuan pak Dahlan?

Petugas di menara ATC seharusnya menyadari, tugas mereka amat vital, strategis, menyangkut kemanusiaan. Jika kondisi mereka tidak berubah, masih seperti temuan pak Dahlan ini artinya tipis kepekaan kemanusiaan para petugas. Malu saya sebagai orang Indonesia, karena ada petugas pada obyek vital yang terkait keselamatan ratusan jiwa di atas pesawat, namun tidak disiplin, bekerja seenaknya.

Tugas PT Angkasa Pura untuk segera mengadakan pembinaan kepada petugas. Disiplin nomor satu. jangan merokok dalam ruangan. jangan merokok ketika bekerja. Dilarang membawa HP dan rokok ke dalam ruangan kerja. Hanya dua jam bertugas di menara, mosok gak tahan puasa merokok. Dua jam tidak merokok, dijamin tidak akan mati.  Kepekaan kemanusiaan harus dinomorsatukan bagi siapa pun yang bekerja di ATC bandara. Munkinkah petugas perempuan lebih disiplin, setidaknya lebih teliti, lebih bertanggungjawab, lebih bersih, ....tidak merokok???

Pramugari cantik menyadarkan lamunan saya, menawar, snack.... Kotak kuning oranye yang berisi tiga roti dan satu gelas air mineral. sekitar 90 menit terbang, pramugari melalui mikrofon mengumumkan: pelanggan yang terhormat, beberapa menit lagi kita akan mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Silahkan mengenakan sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, menuutp meja di depan Anda....."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun