Dalam reformasi birokrasi yang sekarang sedang dilakukan, saya sarankan, perlu ditegaskan dan ditegakkan dengan sungguh-sungguh peraturan disiplin kepada birokrat. Yang melanggar harus dikenakan sanksi (punishment) dan yang jujur, bekerja keras sesuai peraturan aga memperoleh penghargaan (reward). Komitmen seperti ini yang masih sangat lemah dalam implementasi pada birokrasi negara, sehingga mentalitas birokrat benar-benar bobrok dan memalukan. Naik gaji bisa saja terus dilakukan, semuanya tergantung pada kemampuan keuangan negara. Jadi, tidak sulit. Tetapi yang amat sulit, dan masih terus dipraktikan hingga kini adalah terkait memperbaiki mental birokrat agar melayani dengan sungguh-sungguh dan sesuai peraturan.
Maka, untuk membangun mental, sosok birokrat sebagai abdi negara, abdi masyarakat, aktor pembangunan dan aktor pemerintahan, Â tidak bisa lain, hanya dengan menegakkan peraturan. Yang salah dihukum, yang benar, berprestasi memperoleh penghargaan.
Kita mulai dari pemimpin. Para birokrat yang dipercayakan sebagai pemimpin adalah "kepala". Kepala harus segar, jangan busuk, jika menginginkan anggota tubuh birokrat segar, dan bukannya busuk. Tidak sulit untuk memulainya, apalagi para pemimpin/kepala penghasilan mereka selalu lebih banyak, lebih besar ketimbag anak buah.
Seluruh birokrat negara, terima kenaikan gaji 2011 dengan ucapan syukur, dan tekat melayani lebih sungguh, tanpa pamrih, dan bersih. Rakyat menunggu itu dari kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H