Mohon tunggu...
Abror Parinduri
Abror Parinduri Mohon Tunggu... -

Lahir di Binjai, kini Dosen di Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cuma di Sini, Ya di Indonesia

30 Agustus 2012   10:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cuma disini, seorang putra bangsa dilarang bermain membela Timnas hanya karena dia bermain dibawah klub yang bukan dalam naungan PSSI karena PSSI nya ada dua, dan cuma disini kejadian itu didiamkan terus, dimana lagi kalau bukan di Indonesia

Cuma disini, orang yang tak punya pendidikan tapi punya hak pilih yang sama dengan seorang Profesor, dan ini katanya yang dinam

akan demokrasi, dimana lagi kalau bukan di Indonesia

Cuma disini, masyarakatnya disuruh bersabar untuk melihat hasil kerja Anggota Dewan yang studi banding keluar negeri dengan menghambur-hamburkan uang negara, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, seorang mantan koruptor dan narapidana bisa menjadi kepala daerah dan anggota legislatif asal punya masa dan banyak uang, dimana lagi kalau bukan di Indonesia

Cuma disini, masyarakatnya yang bisa disogok uang 50 sampai 100 ribu untuk memilih pemimpinnya baik skala daerah maupun nasional dan tak perduli dia akan sengsara selama 5 tahun kedepan, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, ijazah S1, S2 bisa di bandrol dari 30-100 juta tanpa repot-repot untuk kuliah bertahun-tahun, dan bisa dipakai untuk menjadi kepala sekolah, kepala dinas, pejabat eselon sampai dengan rektor perguruan tinggi, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, binatang bisa dibakar dengan alasan tidak sengaja, dan didiamkan oleh para penyelenggara negara ini, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, jembatan yang ambruk bertahun-tahun tidak diperbaiki, dan anak-anak bertaruh nyawa ketika hendak pergi sekolah karena melewati jembatan bertali tersebut, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, pekan olah raga nasionalnya belum dimulai tapi tersangka koruptor pembangunan gendung untuk PON-nya sudah 13 orang dan didiamkan oleh pemerintah kita, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Cuma disini, ketika anda berada diruang publik dan kantor pemerintahan, jika tidak berlaga urat saraf dengan para petugasnya, maka anda akan jadi bulan-bulanan untuk ditipu dan dipersulit, dan ini didiamkan sampai sekarang, dimana lagi kalau bukan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun