Selama ini persepsi yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat kita khususnya di indonesia memandang politik sebagai suatu system yang mengekang.Adanya sebuah power dalam mengkoordinir seluruh barisan masyarakat membuat pandangan atas suatu rezim yang mempunyai keinginan untuk menguasai atas dasar kepentingan pribadi.
Politik , tidaklah bertujuan untuk menguasai.Di dalam pengetian yang sebenarnya politik bukanlah alat untuk menguasai , dan tidak ada yang dikuasai.Hakekat politik adalah mengatur tatanan kehidupan masyarakat agar lebih baik.Dalam konteks ini masyarakat tidak dituntut untuk tunduk pada penguasa , tetapi lebih kepada aturan yang dimana hal tersebut bertujuan untuk menciptakan keselarasan hidup dalam kehidupan bermasyarakat.
Referensi yang kemudian berkembang seolah melencengkan maksud dan tujuan politik ini.Dalam berbagai penilaian , masyarakat coba untuk terus mendefinisikan politik sebagai alat untuk meraup keuntungan.Terjadi kesalahan pandangan disini , masyarakat cenderung mendeskripsikan politik dalam bentuk yang lebih luas.
Banyak kalangan yang telah mendalami ilmu politik tetapi tidak menemukan esensi dari politik itu sendiri.Berbagai bentuk kesalahan kerap dijadikan alasan lahirnya pandangan miring atas politik.Salah satu kesalahan paling fatal adalah memandang politik sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan.
Politik tidaklah membawa seseorang menjadi pemimpin , tetapi lebih kepada bagaimana cara seseorang memimpin dengan baik.Tanpa pemahaman tentang asas-asas politik mustahil bagi seseorang untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.Seorang menggunakan cara mereka sendiri untuk mendapatkan kekuasaan politik , bukan dengan politik mereka mendapatkan kekuasaan.
Masyarakat menganggap politik adalah sesuatu yang buruk karena menghalalkan segala cara , alasan ini sebenarnya tidak mempunyai referensi yang sahih karena pada dasarnya politik sekali lagi bukan sebuah alat untuk mendapatkan kekuasaan , politik adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H