Mohon tunggu...
Dimas Ari Milu Pamungkas
Dimas Ari Milu Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum S1 Universitas Pamulang

Tetap Fokus Dan Salam Lestari

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Perjalanan Menuju Atap Jawa Tengah

27 Juli 2023   13:17 Diperbarui: 27 Juli 2023   13:23 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basecamp Kompak Gunung Slamet Via Guci Tegal (Dokumen Pribadi)

Hai Sobat Alam...

Di penghujung tahun 2020 saya bersama 3 rekan saya namanya Aris, Fajar, Lutfan, dan adik saya Yudha. Jadi kami berlima untuk mengisi kegiatan mendaki gunung di akhir tahun, kami memutuskan untuk mendaki gunung Slamet via Bambangan Purbalingga. Kita berangkat hari jumat sore dengan mengendarai Bus dari terminal Kalideres Jakarta Barat, setibanya di perjalanan kami mendapat kabar bahwa gunung Slamet via Bambangan ditutup. Otomatis kita langsung cari info kenapa ditutup secara mendadak sedangkan sebelumnya masih buka, setelah kami mencari info ternyata ada pendaki yang meninggal dunia. kami pun langsung mencari info jalur lain yang masih buka, dan benar saja akhirnya kita mendapat info bahwa jalur via Guci Tegal jalur pendakian tidak di tutup. kami pun berhenti di kota Slawi, karna jalur via Guci berada di kota Tegal. Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.432 Mdpl dan terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. 

Basecamp Kompak Gunung Slamet Via Guci Tegal (Dokumen Pribadi)
Basecamp Kompak Gunung Slamet Via Guci Tegal (Dokumen Pribadi)
Sesampainya di kota Slawi kamipun menghubungi pihak Basecamp untuk minta tolong di jemput dari Basecamp, dan setelah kami menunggu beberapa saat mobil jemputan kami pun tiba. kami langsung naik mobil menuju ke Basecamp Gunung Slamet Via Guci, setelah kurang lebih 30 menit perjalanan akhirnya kami pun sampai di Basecamp pukul 04:30 WIB. Sebelum memulai perjalanan kami sarapan pagi dan mengecek kembali peralatan, setelah semua sudah siap pada pukul 07:30 WIB kami memulai perjalanan menuju Gunung Slamet. Setelah berjalan 30 menit kami pun sampai di pintu selamat datang, dari sini kita mulai memasuki perkebunan warga. Untuk Sobat alam apabila melewati jalur ini agar fokus karna di jalur ini banyak percabangan, setelah kurang lebih berjalan 60 menit kondisi jalur mulai masuk hutan. Apabila Sobat Alam sudah memasuki hutan tidak lama lagi Sobat Alam akan menemui Pos 1 , memasuki Pos 2 trek melewati ilalang yang rimbun serta pohon berduri. Jadi kami sarankan agar Sobat alam memakai baju lengan panjang dan celana panjang. Dari Pos 2 menuju Pos 3 kami tempuh sekitar 90 menit lewat jalur yang tak terlalu terjal.

Puncak Gunung Slamet dari kiri Aris, Yudha, Fajar. (Dokumen Pribadi)
Puncak Gunung Slamet dari kiri Aris, Yudha, Fajar. (Dokumen Pribadi)
Dari Pos 3 menuju ke Pos 4 hujan pun turun, jalurnya cukup landai meskipun sesekali kami harus melewati rintangan pohon tumbang. Jalurnya juga lumayan rapat, dari pos 3 menuju Pos 4 Kami dan rombongan melaluinya sekitar 180 menit. Di Pos 4 ini kami mendirikan tenda, setelah mendirikan tenda kami pun mulai memasak. Malam pun tiba dan kami beristirahat untuk persiapan besok melanjutkan perjalanan menuju puncak. Karna kondisi dingin dan hujan belum juga reda kami pun terbangun pukul 06:30 WIB, karna kondisi sudah kesiangan saya memutuskan untuk tidak melanjutkan ke puncak. namun 3 rekan saya tetap melanjutkan perjalanan ke puncak, saya dan teman saya menunggu di tenda. di pendakian kali ini saya kembali gagal ke puncak karna faktor cuaca, ingat sobat alam di saat kita mendaki gunung alangkah baiknya kita melihat kondisi cuaca. Apabila cuaca buruk sebaiknya kembali turun, Waktu menunjukkan pukul 11:30 WIB saya pun turun menuju ke basecamp. Pada pukul 17:00 WIB saya pun sampai di basecamp, selang 30 menit 4 rekan saya pun akhirnya sampai di basecamp. Patuhilah semua peraturan yang ada, Jagalah kebersihan, Jangan lupa bawa turun kembali sampahmu, karena di gunung tidak ada petugas kebersihan sampah. Kurangi Sampah Plastik Perbanyak Piknik. Nah sobat alam demikian ulasan tentang "Perjalanan Menuju Atap Jawa Tengah" , Semoga bermanfaat. "Tetap Fokus dan Salam Lestari".

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun