Mohon tunggu...
Dimas Ari Milu Pamungkas
Dimas Ari Milu Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum S1 Universitas Pamulang

Tetap Fokus Dan Salam Lestari

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Gagal ke Puncak Sejati Gunung Sumbing karena Badai

26 Juli 2023   13:18 Diperbarui: 26 Juli 2023   15:08 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur Gunung Sumbing Via Kaliangkrik Pos 2 Menuju Pos 3 (Dokumen Pribadi)

Hai Sobat Alam...

Kali ini saya akan mengulas Gunung Sumbing Via Kaliangkrik, Gunung Sumbing Via Kaliangkrik secara geografis berada di Dusun Butuh atau terkenal dengan sebutan Nepal van Java di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah gunung Slamet dengan ketinggian 3371 Mdpl, karna Gunung tertinggi di Jawa Tengah Gunung Slamet dengan ketinggian 3428 Mdpl. 

Waktu itu sekitar Bulan Oktober Tahun 2020 Saya bersama tiga rekan saya namanya Aris, Bayu, dan Fajar. Pada saat itu kami belum tau jalur mana yang akan kita lewati, setelah mencari info di media sosial akhirnya kami putuskan mendaki gunung Sumbing via kaliangkrik. Kami bertolak dari jakarta menuju Jawa Tengah pada hari Jumat Pukul 17:30 WIB. kami menuju ke terminal dan mencari Bus dengan tujuan  ke kota Wonosobo, tiket bus per orang Rp. 150.000,-setelah mendapatkan tiket bus kami pun bercengkerama sambil menunggu bus berangkat. Singkat cerita bus kami pun bersiap untuk berangkat, Pukul 19:30 WIB kami pun beranjak naik ke bus yang kita tumpangi dan Bus pun mulai berjalan perlahan keluar terminal kali deres Jakarta Barat.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 11 Jam akhirnya kami sampai di terminal Wonosobo Pukul 06:00 WIB. dari terminal ini kami sewa mobil pick up untuk mengantar kami ke basecamp Gunung Sumbing via Kaliangkrik, untuk biaya per orang dikenakan tarif Rp.50.000,-Setelah semuanya siap kami pun menuju ke Basecamp Pukul 07:00 Wib. Perjalanan dari terminal Wonosobo menuju Basecamp ditempuh sekitar 90 Menit dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam dengan kondisi jalan yang berkelok dan menanjak. 

Setelah melewati jalan raya akhirnya kami memasuki area perkebunan warga dengan view Gunung Sumbing, dari sini tidak jauh lagi kita akan sampai di Basecamp Gunung Sumbing via Kaliangkrik. Pukul 08:30 WIB kami akhirnya sampai di Desa Butuh Kaliangkrik, kami pun melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki melewati rumah warga dengan kondisi jalan yang menanjak. Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya kami sampai di Basecamp Symphony Gunung Sumbing via kaliangkrik, kami disambut hangat oleh petugas Basecamp. Setelah mengisi formulir pendakian kami pun menyiapkan kembali segala kebutuhan selama di Gunung. 

Ojek Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Dokumen Pribadi)
Ojek Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Dokumen Pribadi)
Pada Pukul 10:00 WIB kami pun bersiap melanjutkan perjalanan dari basecamp menuju Pos 1, dari basecamp ada jasa ojek, cuma ojek disini berbeda dengan ojek pada umumnya. Perbedaannya Ojek disini posisi penumpang ada di depan abang Ojek dan Carrier di gendong dibelakang oleh abang ojek nya, (Carrier adalah tas dengan ukuran besar biasa digunakan untuk mendaki gunung). Posisi seperti ini berfungsi untuk menghindari motor jumping (Posisi roda depan motor terangkat ke atas) karna kondisi jalan sangat terjal dan menanjak, perjalanan dengan naik ojek ditempuh kurang lebih 30 menit, apabila jalan kaki dapat ditempuh kurang lebih 90 menit tergantung pada kecepatan berjalan. Ojek ini mengantar pendaki sampai batas perkebunan warga sebelum masuk ke Pos 1, Ini salah satu kearifan lokal yang saya jumpai di dusun Butuh ini.

Jalur Menuju Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Dokumen Pribadi)
Jalur Menuju Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Dokumen Pribadi)
Untuk Ongkos ojek pun tergolong ekonomis dengan tarif Rp. 15.000 sekali jalan. Setelah sampai di perbatasan perkebunan warga kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pos 1, menuju pos 1 kondisi jalan tanah dibuat anak tangga karna dalam kondisi hujan supaya tidak licin. Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya kami sampai juga di Pos 1, disini ada warung yang menjual makanan, minuman, dan buah-buahan. kami pun memutuskan untuk istirahat sejenak sembari menikmati pemandangan yang indah. Setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pos 2, dari Pos 1 ke Pos 2 dapat ditempuh kurang lebih 90 menit. Sesampainya di Pos 2 kami pun beristirahat sejenak, setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan kembali perjalanan menuju ke Pos 3. 

Awan Lenticular Gunung Sumbing (Dokumen Pribadi)
Awan Lenticular Gunung Sumbing (Dokumen Pribadi)
Dari Pos 2 menuju Pos 3 Kondisi jalur terbilang landai dengan kondisi jalan tanah dan sesekali kita melewati tebing bebatuan, di beberapa tebing ada aliran sungai yang kering apabila hujan tiba kondisi tebing seperti air terjun. 

Dari Pos 2 menuju Pos 3 kami tempuh kurang lebih 60 Menit. Sebelum sampai di Pos 3 sekitar pukul 14:30 WIB tiba-tiba hujan turun dengan deras dan disusul dengan angin yang sangat kencang, dan benar saja tebing yang tadinya kering langsung seperti air terjun yang deras. kami pun berhati-hati dalam melangkah karna sebelah kanan adalah jurang, sesampainya di Pos 3 angin bertiup semakin kencang. Kami pun bergegas mendirikan tenda untuk berlindung dari deras nya air hujan dan kencangnya angin waktu itu. ada beberapa pendaki yang memutuskan untuk turun kembali karna kondisi tenda sobek tertimpa ranting pohon, kami berharap angin dan hujan segera reda. 

Setelah beberapa jam hujan lebat akhirnya hujan berangsur reda, namun angin yang bertiup kencang belum reda. kami baru menyadari bahwa yang kita alami adalah Badai gunung, kebetulan baru kali ini kita merasakan badai gunung. semalaman kami tidak bisa tidur karna menahan tenda dari terpaan badai, waktu menunjukkan Pukul 08:00 WIB angin yang betiup kencang tak kunjung reda. Akhirnya kami pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju Puncak karna kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, kami pun bergegas kembali turun ke Basecamp. 

Untuk sobat alam apabila sedang mendaki gunung dalam kondisi cuaca yang buruk maka sebaiknya kembali turun karna keselamatan lebih utama. Patuhilah semua peraturan yang ada, Jagalah kebersihan, Jangan lupa bawa turun kembali sampahmu, karena di gunung tidak ada petugas kebersihan sampah. Kurangi Sampah Plastik Perbanyak Piknik. Nah sobat alam demikian ulasan tentang "Gagal ke Puncak Sejati Gunung Sumbing Karena Badai" , Semoga bermanfaat. "Tetap Fokus dan Salam Lestari".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun