Mohon tunggu...
Abner Darmawan Sigar
Abner Darmawan Sigar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 pertanian

tertarik pada semua hal

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menyingkap Manfaat Tersembunyi Gulma Tanaman Perkebunan bagi Kesehatan Manusia

5 Juli 2023   11:37 Diperbarui: 5 Juli 2023   11:43 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuh di daerah tropis Amerika, Ageratum conyzoides memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, dan analgesik. Digunakan dalam ramuan herbal untuk mengobati gangguan pernapasan, batuk, pilek, asma, serta nyeri dan peradangan tubuh. Ditemukan di tepi jalan, ladang, semak belukar, dan tepi air.

  • Chamaesyce hirta - Patikan Kebo, Gelang Susu, Gendong Anak, Kukon-Kukon, Patikan, Kaksekakan, Sosononga 

Dokpri
Dokpri

Gulma ini berasal dari Amerika Tengah dan tersebar di daerah tropis di seluruh dunia. Chamaesyce hirta digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan sesak napas. Biasanya ditemukan di tepi jalan, tepi sungai, padang rumput, dan area pertanian.

Meskipun gulma sering dianggap sebagai gangguan, penting untuk mengakui bahwa beberapa gulma memiliki potensi kesehatan yang bermanfaat. Namun, sebelum menggunakan tanaman untuk pengobatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau tenaga medis yang terkait guna mendapatkan informasi yang tepat tentang penggunaan yang aman dan efektif.

Meskipun ada beberapa dampak positif gulma, penting untuk diingat bahwa kehadiran gulma yang berlebihan masih dapat bersaing dengan tanaman pertanian yang diinginkan untuk sumber daya seperti air, nutrisi, dan cahaya matahari. Pengendalian gulma yang efektif tetap menjadi prioritas dalam pertanian untuk memastikan pertumbuhan dan hasil yang optimal pada tanaman pertanian yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun