Mohon tunggu...
Lintang Pagi
Lintang Pagi Mohon Tunggu... -

..simple..^_^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebab Aku Terlalu Mencintaimu

13 Februari 2012   09:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:43 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Harusnya kamu tahu bahwa aku seorang pengecut yang tak punya keberanian tuk sekedar menjaga perasaanmu".

Kau, seorang perempuan yang kutahu sudah meletakkan hatimu padaku...sudah menerima segala hal yang ada padaku, dengan kau menanggung segala resiko yang kemungkinan besar akan terjadi. Dan aku, lelaki yang telah menyebabkan semuanya. Ku sudah obrak-abrik hati dan perasaanmu mulai awal ku mencoba mengenalmu. Dulu kujejali harimu dengan kata-kata indah merayu yang buatmu akhirnya luluh, walau hal itu membutuhkan waktu yang tak sebentar. Bagiku kau seorang wanita tangguh yang tak mudah kudekati, tapi entah apa yang menyebabkan semuanya berbalik...ataukah memang waktu dan kesabaran yang pada akhirnya berbicara. Sesungguhnya akupun terlalu mencintaimu...bahkan sangat terlalu...bukan hanya kau yang telah tak berdaya, tapi demikian juga dengan aku. Kaupun sudah buatku tak berdaya dengan untaian sajak yang kau tujukan untukku, sebagai ungkapan segala perasaan yang berkecamuk di hatimu. Segala bentuk perhatian yang kau tuang yang kuyakin itu setulus wajah yang kau biaskan. Bisa kurasakan lelehan kasih yang kau taburkan padaku...

Tapi aku terlalu mencintaimu...dan aku tak memiliki kesanggupan untuk menjaga perasaanmu. Sebab aku tahu kau sesungguhnya telah punya bahagia dengan lelakimu yang sudah temanimu sampai detik ini. Karenanya aku tak ingin jadi seorang penghancur bahagiamu sesungguhnya. Meski telah ada janji yang kita buat untuk tidak melepaskan segala perasaan yang kita punya, tapi sesungguhnya akulah yang ingkar. Aku mengingkarinya sayang, aku tak mungkin bisa jadi penjaga hati dan perasaan itu. Biarpun sangat menyakitkan untuk kuungkapkan, memanglah benar bahwa aku yang tak punya kesanggupan. Berteriaklah untuk menyebutku pengecut, penghancur hatimu, atau semua kejelekan yang pantas untukku.

Layakkah hatimu masih kau letakkan untukku??

(feel the light of the sun just like I always love u)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun