Mohon tunggu...
Abizar Algifari
Abizar Algifari Mohon Tunggu... Hoteliers - Pelajar

Anak kedua satu satunya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini

7 Februari 2021   23:51 Diperbarui: 8 Februari 2021   00:40 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sex Education Adalah Tanggung Jawab Orangtua Dalam Mengasuh Anak. Banyak orangtua merasa bingung atau tidak tahu bagaimana memulai mengajarkan pendidikan seks kepada anak. Sex education adalah pengetahuan bagi anak untuk mengenali fungsi tubuhnya, memahami etika dan norma sosial serta konsekuensi dari setiap perbuatannya. Tanpa edukasi seks, rasa penasaran pada anak dapat berakibat ia mengambil keputusan yang tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya.

Usia remaja adalah masa pubertas di mana remaja mengalami banyak sekali perubahan baik secara fisik maupun psikis akibat bergejolaknya hormon. Agar anak Anda tidak terjerumus dalam perilaku seksual yang berbahaya, bimbinglah mereka agar memahami fungsi seks dan bagaimana mengatasi perubahan yang mereka alami selama masa pubertas berlangsung. Ajaklah mereka berdiskusi dengan pikiran terbuka sehingga remaja merasa nyaman mengutarakan pemikiran dan pertanyaan yang ia miliki kepada orangtua.

Faktanya, meskipun seks sering dianggap hal yang tabu, nyatanya di Indonesia, perilaku seks remaja masa kini cukup memprihatinkan. Terlebih dengan kemajuan teknologi, remaja bisa mengakses berbagai konten berbau seksual dari internet dan sumber-sumber lainnya. Akibatnya, kasus pornografi, pelecehan seksual hingga perilaku seks bebas di kalangan remaja kerap menghiasi berita nasional.

Berikut manfaat dari pengenalan pendidikan seks sejak dini pada anak :

1. Paham dan kenal dengan diri sendiri

"Ketika kita sudah mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak sejak dini, mereka akan paham dan kenal dengan diri sendiri. Mereka sudah tahu alat kelaminnya dan lawan jenisnya," tutur Monica di Dolpin Festival 2019, RPTRA Teratai, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2019).

2. Belajar menghargai dan melindungi tubuh sendiri

Anak harus diajari mencintai, menghargai, dan melindungi setiap inci tubuh mulai dari rambut hingga kaki karena wajib hukumnya kita melindungi tubuh kita sendiri. Dengan begitu, anak akan tahu bahwa dirinya lebih berharga dari apapun. Selain itu, nantinya anak juga akan terhindar dari pergaulan bebas di masyarakat.

3. Anak mampu menjalankan peran dan fungsi sosial di masyarakat dengan baik

Jika anak paham tentang pendidikan kesehatan reproduksi, ia mampu menjalankan peran sesuai dengan gender-nya.

"Jadi memang fungsinya selain untuk menjaga kesehatan reproduksi, mengenalkan alat reproduksi pada anak itu sangat banyak manfaatnya. Kita sendiri sebenarnya sudah menerapkan pendidikan seks itu sebelum anak lahir, misalnya memberikan nama sesuai dengan jenis kelamin," kata Monica.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun