Mohon tunggu...
Abiyan Aziz Yuliarto
Abiyan Aziz Yuliarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berdirinya Museum Angkut

20 Mei 2024   11:54 Diperbarui: 20 Mei 2024   11:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Museum Angkut merupakan museum yang menarik tentang perkembangan transportasi yang diabadikan dalam sebuah museum yang menjadi kebanggaan Kota Batu Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di lereng Gunung Panderman dan memiliki lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern seperti mobil antik dan kendaraan kuno, termasuk kereta api, becak, dan delman. Di museum angkut juga menawarkan ragam spot foto yang menjanjikan. Museum ini di resmikan pada tanggal 9 maret 2014. Tujuan dari didirikannya museum ini sebagai bentuk penghargaan bagi para pencipta moda transportasi.

Museum Angkut terbagi dalam beberapa zona yang didekorasi dengan setting landscape model bangunan dari benua Asia, Eropa hingga Amerika. Contohnya di zona Eropa juga di setting seakan-akan berada di jalanan kota-kota di Prancis dengan mobil-mobil kuno Eropa. Kita akan diajak jalan-jalan ke Inggris hingga Paris lewat miniatur Istana Buckhingam dan Menara Eiffel, lengkap dengan koleksi mobil khas negara tersebut. Di dalam museum tersebut anda juga bisa melihat mobil mewah koleksi Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno. Salah satunya adalah  mobil Chrysler Windsor Deluxe buatan 1952. Mobil pabrikan Amerika Serikat ini pada 1947 pernah dipakai Panglima Besar Jenderal Soedirman. Dan museum angkut juga memamerkan helikopter hadiah dari Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) ke Bung Karno. Helikopter Bell 47-J yang diberi nama langsung oleh Bung Karno 'Si Walet'. 

Di sana juga anda dapat merasakan suasana Kota Tua Jakarta yang dipadukan dengan suasana Pecinan Tempo Doeloe. Di sana banyak spot untuk berfoto karena ada barisan alat angkut tua dan ornamen lampion unik. Di zona ini anda diajak untuk melihat Pelabuhan Sunda Kelapa zaman dahulu lengkap dengan berbagai miniatur kapal-kapal yang sedang berlabuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun