Mohon tunggu...
Anwar Sitorus
Anwar Sitorus Mohon Tunggu... -

Mendukung Persabaya sekalian nyuri gorengan gratissssssss

Selanjutnya

Tutup

Bola

Indonesia Pasti Masuk Piala Dunia Pasca Pembekuan

24 April 2016   13:04 Diperbarui: 24 April 2016   13:08 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Heran saya sama rezim boneka saat ini. Dia yang berak, dia pula yang menuduh orang, akhirnya dia sendiri yang mengelap tahinya sendiri. Presiden bentuknya culun, tapi psikopat. Presiden yang doyan pencitraan ini pun dianggap sebagai biang kerok kerusakan sepakbola kita.

Dulu, mereka bilang dg lantang kalau negara tak boleh tunduk pada FIFA atas harkat dan martabat bangsa, tapi sekarang malah mereka yg mengemis ke FIFA agar solusi atas konflik diselesaikan. Lha masalah ini kan asal mulanya dari pemerintah? Kenapa orang lain yg disuruh menyelesaikan? Anehkan???

Umpamanya gini, Si Nahrowi berak di halaman rumah Apung Widiadi, terus disuruhnya Saleh Mukadajal yang mengelapnya... Wahhh ngawur kali presiden kita ini.

Tapi menurutku sih, sebenarnya pemerintah tidak ada niat baik dalam menyelesaikan kisruh ini. Soal Erik Thohir ke FIFA itu Cuma basa basi saja, mereka Cuma ingin menghilangkan rasa malu setelah kelakuan mereka tidak dibenarkan oleh Mahkamah Agung.

Selama 1 tahun pembekuan, tidak ada progres samasekali. Yang ada Cuma isu isu murahan saja hasil bualan mulutnya si madura itu, Imam Nahrowi.

Kolaborasi preman Sampang dan Tukang Tipu asal Solo berhasil membuat sepakbola Indonesia hancur sehancurnya. Hehehehehe

Salam revolusi “sakit” mental

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun