Seorang jamaah pengajian menyampaikan kegundahan hatinya terkait keputusan putri tercintanya menerima pinangan seorang laki-laki yang, dari berbagai sisi, lebih rendah dari sang buah hati. Bukan hanya pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan, tapi juga penampilan.
Dengan bijak sang ustadz memberikan nasihat. Rupa, harta ataupun tahta bukanlah jaminan sebuah rumah tangga akan selalu bahagia. Namun demikian, sebaiknya jangan sama sekali diabaikan. Pendidikan, pekerjaan, penghasilan atau bahkan juga penampilan seseorang akan mempengaruhi bagaimana ia membangun dan menghidupi keluarganya serta menjaga keharmonisan rumah tangganya.
Jangan karena pendidikan, seorang istri mengabaikan suami. Jangan karena pekerjaan, seorang istri merendahkan suami. Jangan karena penghasilan, seorang istri tak patuh pada suami. Dan jangan pula karena penampilan, seorang istri berpaling dari suami.
Sebelum menentukan siapa laki-laki yang akan menjadisuami, seorang perempuan harus memastikan bahwa kelak ia akan ( sanggup ) berbakti kepadanya. Siapapun dia, apapun pekerjaannya, berapapun penghasilannya, dan bagaimanapun penampilannya, seorang istri wajib berbakti kepada suami. Patuhi, hormati, hargai suami sebagai pemimpin keluarga, syukuri nafkah yang diberikannya. Jaga keutuhan rumah tangga dengan menanamkan keyakinan bahwa yang terbaik adalah suaminya.
Ridho suami adalah yang dicari seorang istri. Karena itu, berbakti haruslah dilakukan meski dalam beberapa hal, ( sekarang ) ia lebih tinggi. Jangan sampai kekurangan suami, baik itu pendidikan, pekerjaan, penghasilan maupun penampilan, menjadi penghalang bagi seorang istri untuk senantiasa berbakti pada suami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H