Jatuh cinta adalah hal yang sangat kompleks untuk dijelaskan, setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, begitupun kisah cinta yang ceritanya berbeda tiap sejoli, ada yang berhasil membawa hubungannya ke pelaminan, ada yang harus putus ditengah jalan, ada yang digantung tanpa kepastian, bahkan ada juga yang belum beranjak dari masa lalunya, alias belum MOVE ON.
Dulu hidup anda mungkin biasa saja sebelum mengenal orang yang spesial. Lalu, perlahan berubah saat seseorang hadir mengisi kekosongan hati. Tentu banyak kenangan yang di lalui bersama, baik suka maupun duka dan menyimpan cerita yang sulit untuk dilupa, terutama wanita sebagai makhluk emosional. Lalu, bagaimana jika hubungan harus berakhir seketika, akibat prinsip yang tak lagi sama atau kehadiran orang ketiga ?
Beberapa orang ingin melupakan, tapi tahukah anda bahwa anda tidak akan pernah bisa melupakan seseorang karena secara psikologis semua data pengalaman hidup yang anda miliki akan terekam dan tersimpan di dalam memori dan akan kembali bangkit saat mencoba mengingatnya. Jadi, bagaimanapun anda berusaha melupakan seseorang akan sia-sia. Istilah yang lebih tepat adalah Move On (Melanjutkan hidup). Move on bukan merarti melupakan seseorang, tapi mengalihkan dan memfokuskan fikiran ke depan serta merancang hidup yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya yang tidak menyenangkan. Move on memang tidak semudah yang diucapkan tapi bukan berarti mustahil.
Ada juga yang menganggap bahwa cara terbaik move on adalah dengan kembali menjalin hubungan bersama orang lain, istilah lainnya adalah pelarian. Cara ini memang menyelamatkan sementara karena fokus fikiran akan teralihkan kepada orang yang baru. Namun, bagaimana jika suatu hari anda kembali bertemu dengan sang mantan ? Hal ini bisa mengganggu kembali akibat perasaan-perasaan yang anda tekan atau distorsi selama ini muncul sebagai respon dari stimulus yang ada. Anda memiliki potensi untuk galau kembali akibat perasaan masa lalu yang belum tuntas terselesaikan.
Hal yang harus dilakukan dalam move on adalah memaafkan dan menerima kejadian pahit tentang cinta yang sudah berakhir saat ini, dalam cinta kadang ada hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan itu wajar sebagai bagian dari menjalani hubungan. Dalam menjalin hubungan, kita sebenarnya belajar mengenali lawan jenis dan mencari pasangan yang tepat untuk hidup kita kelak. Saat anda sakit hati, itu adalah cara tuhan menunjukkan bahwa orang tersebut bukan yang terbaik untuk anda, karena orang tepat pasti akan membuat anda bahagia, bukan sebaliknya.
Setelah anda memaafkan dan menerima, biasakanlah tanpa dirinya. Coba anda ingat-ingat kembali sebelum anda mengenalnya, hidup anda biasa-biasa saja tanpa pengaruhnya, lalu berubah saat kehadirannya. Karena saat ini dia sudah tidak bersama dengan anda lagi. Maka, biasakanlah untuk hidup dan menjalani aktivitas tanpa dia, lakukanlah semuanya seperti biasa, sama sebelum anda belum ketergantungan perasaan olehnya.
Pada akhirnya, ketika hubungan telah berakhir, seseorang hanya membutuhkan penerimaan, pemaafan, pembiasaan dan pembelajaran. Menerima apa yang terjadi sebagai bagian dari kehidupan, memaafkan diri dan orang yang menyakiti bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan, membiasakan diri tanpa dirinya, perhatiannya, bayang-bayangnya. Lalu, belajar dari kejadian yang di alami agar semakin lebih baik dalam menjalani hubungan selanjutnya.
Teman-teman, pahamilah bahwa semua hal terjadi karena sebuah alasan. Bahkan saat seseorang pergi dari kehidupan juga adalah pesan yang sengaja dititipkan. Jangan hanya disakiti oleh 1 orang, lalu hidup, mimpi dan cita-cita anda musnah seketika. Fokuslah pada hal yang bisa membuat anda lebih baik, susunlah kembali kepingan hati yang jatuh berkeping-keping dan persiapkan untuk mendapatkan cinta yang lebih berkelas nantinya. So, It’s time to MOVE ON Guys !
Semoga bermanfaat !
Salam
Abi Palutturi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H