Mohon tunggu...
Abioyiq
Abioyiq Mohon Tunggu... Administrasi - Pegendara Masa

Menulis menyalurkan redundansi agar tak menjadi keruntuhan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perpisahan adalah Sebuah Remedi

20 Mei 2023   08:36 Diperbarui: 20 Mei 2023   08:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini setiap tatap mata memicu pedih
Sentuhan jemari menjalarkan sedih
Lantunan lisan melagukan serapah
Elusan lembut berakhir amarah

Penjagaan sikap diterjemahkan posesif
Lalu menggugat hak asasi anak adam
Penyampaian nasihat dilabeli negatif
Mengaburkan kepedulian mendalam

Di mana letak berkah dari pertemuan
Jika ia selalu hadir di etalase suuzhon
Memberatkan pundak nan kelelahan
Jadilah kini perpisahan bermakna husnuzhon

Apa nak dicari dari menzholimi diri
Memaksakan kebaikan bertopeng luka
Hingga terkapar menahan duka
Yang enggan berakhir di ujung hari

Kalibrasikan kembali timbangan hati
Jika laramu seratus, pastikan bekal riangmu seribu
Halingkan wajah dari sayatan kalbu
Agar bertandang ketenangan sejati

Jika pertemuan tak lagi menyuguhkan harmoni
Meski berat, niscaya perpisahan adalah sebuah remedi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun