Ejawantah cinta serupa egoisme
Meminta tanpa memberi kembali
Maka baskara adalah pecinta kawakan
Membakar perlahan dirinya demi kehidupan
Manifestasi cinta adalah penumbuhan
Matang menuju ledakan keunggulan
Maka baskara adalah pemantik daya guna
Menyuguhkan pencapaian titik mulia
Mencinta melahirkan keseimbangan
Maka baskara adalah pecinta tulen
Dihimpunnya objek cinta pada orbit
Dalam syahdu dekapan harmonis
Mencinta menggugat komoditas
Maka baskara memaklumatkan diri sang pecinta ulung
Ia enggan menanam pohon rindang belaka
Lebat daun nan tak kunjung berbuah
Lalu muara cinta adalah perlindungan
Maka baskara menahbiskan otot jiwanya bagi rasa tenteram
Sehingga tak satupun resah boleh singgah
Mencemari damainya ruang batin
Tiada resah untuk cinta yang bertolak
Cinta adalah kesungguhan memberi
Tak soal bagi baskara siapa diberi
Karena siapa tak lagi jadi mutlak
Risaulah kepada dua kebajikan yang bersanding
Tapi tak disertai pertemuan cinta
Sebab dua kebajikan dapat saja bertemu
Meski tak diringi pertemuan jiwa
Baskara tak cemas tentang bentuk cintanya
Selama ia curahkan dalam sahaja kejujuran
Maka hanya kebaikan yang akan hadir di sana
Maka semata-mata ketulusan yang bermukim di sana
Baskara tak butuh pengakuan cinta
Hanya ingin meredakan kegilaan yang membuncah
Baskara tak perlu pamrih dari cinta
Ia hanya ingin dikenang lewat jejak pesonanya