Ketika engkau singgah di garis batas rasa
Lalu debu sukma bergejolak dalam tarung
Separuh jiwa mendesak mengusung asa
Sebagian lagi menunduk dalam urung
Membuat urat-urat kesadaran bermunculan
Memberi kabar tentang keinginan menyerah
Menyudahi segala peluh dan tetes darah
Lalu menarik tubuhnya dalam pelukan
Tapi tak satupun engkau lakukan
Demi lelaki yang kini bersanding gagah
Melindunginya dari semua resah
Memberinya tatapan masa depan
Meski berjalan mundur adalah kegetiran sendu
Tapi kini engkau hanya punya itu
Sebab Tuhan tahu dan engkau tak tahu
Sebab Tuhan tahu dan engkau akan tahu
Engkau hanyalah musafir Tuhan
Yang singgah di teras batinnya
Bukan lelaki yang mengusungnya
Dan engkau kini tahu lelaki itu pilihan dari Tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H