Kabarkan aku tentang periang di seberang sana
Yang suaranya membuyarkan kesepian
Celotehnya mengusir kesedihan
Melodinya mendayu merayu sukma
Kabarkan aku tentang lengkung helai rambutnya
Menghitam sebagian dan memutih di tepian
Hidungnya yang mencium kesahajaan
Bibir yang meruncing di kedua pertemuannya
Kabarkan aku tentang gelegar lengkingnya
Merambat dari ketinggian seratus lima puluh lima
Menggema di puncak seratus tujuh puluh lima
Membahana di dinding dan seluruh  lantainya
Kawan, jangan beri aku kabar lagi
Lengkung helai rambutnya kini di balut satin
Lekuk dirinya terhalang gamis katun persegi
Jenjang tungkainya sembunyi sejak kemarin
Biarkan aku tak berkabar sekedipan
Demi damai yang bertandang di kediamannya
Bercakap dalam teras dan ruang makan batinnya
Mengurai makna hidup dan kehidupan
Tak perlu mengusung resah kawan
Kabar hanyalah pertumbuhan dari hakikat
Yang tak kan pernah melampaui sang tuan
Dan kini telah terpatri di benak dengan kuat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H