Cuaca ekstrim masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk tempat tinggal kami di Perum Taman Walet Blok WRD 1, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Angin kencang yang terjadi kemarin sore, Sabtu 25 Februari 2017 sekitar pukul 17.50 WIB menerbangkan sebuah tenda berukuran 12 x 3 meter yang terpasang di lapangan bulu tangkis dan menimpa tiga rumah warga, salah satunya yang kami tempati yang berada di posisi tengah.
Sebelum kejadian, awan hitam disertai petir datang dengan cepat, disusul angin yang bertiup kencang. Saat kejadian, saya dan istri sedang berada di ruang tengah sehingga tidak tahu persis kronologisnya. Kami spontan berlari saat terdengar suara benturan keras dari arah depan dan mendapati pipa besi berukuran 4 inchi telah menembus plafon ruang tamu kami. Astaghfirulloh! Kami gemetar dan panik menyaksikan pemandangan ini. Beberapa saat kemudian kami baru sadar bahwa besi tersebut adalah salah satu tiang tenda yang terpasang di halaman depan rumah.
Tenda tersebut sebelumnya dipakai untuk TPS Pilkada 15 Februari 2017 lalu dan rencananya malam itu akan dipakai untuk rapat pemilihan ketua RT yang baru.
"Saya kira rapat dibatalkan sebab tendanya sudah tidak ada, gak taunya tenda berpindah tempat", seloroh Pak Dodo yang saat kejadian masih dalam perjalanan dari Balaraja. Rumahnya juga tertimpa tenda hingga atap kamar depannya bocor.
Salah satu tiang tenda juga menjebol atap teras rumah Pak Hendra yang berada di sebelah kiri rumah kami. Beliau yang sempat melihat awal kejadian tenda terangkat dari tempatnya, sempat menabrak tiang lampu lapangan hingga kemudian terbang dan jatuh di atap tiga rumah warga.
Rencana evakuasi tenda pagi ini tertunda karena ada salah satu warga yang meninggal dunia. Evakuasi baru akan dilaksanakan usai pemakaman jenazah. Insya Allah.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H