Desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan terletak di lokasi yang relatif terpencil sekitar 30 KM dari Ibukota Kabupaten dengan penduduk yang miskin, masyoritas bekerja sebagai buruh tani tanpa lahan.
Adalah Purni, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai usaha di rumahnya dan bekerja paruh waktu sebagai surveyor di Psukesmas yang aktif di Jurnalis warga di bawah Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) membuat gebrakan baru sebagai agen perubahan melalui tulisannya
Kondisi Awal
Dari perempuan jarang sekali untuk diberi kesempatan untuk menyuarakan keinginannya seperti apa. Dari kelompok disabilitas juga tidak terdata, sehingga ada beberapa yang sudah usia dewasa tidak tersebtuh bantuan pemerintah. Kelompok perempuan miskin tidak mengetahui proses pemerintahan sehingga tidak terlibat dalam prosesnya. Sehingga, tidak ada yang menyuarakan aspirasi untuk membatu disabilitas yang tidak mendapat eprhatian Pemdes.
Purni, sejak kedatangan program PPMN, pertama kali direkrut 19 maret 2017 ada 5 orang dari Desa Kayupuring. Selanjutnya aktif di tim Selapanan setelah memberanikan diri untuk meliput kegiatannya, karena sebelumnya anggota selapan adalah mereka yang terlibat di Musdus.
Setelah aktif di Selapanan, Purni ditunjuk menjadi bendahara. Lalu pada tanggal 28 agustus 2017 baru mendapat undangan pertama kali dari pemerintah Desa. Hal ini mungkin karena keaktifannya di JW dan Selapanan.Sehingga menyebabkan Purni masuk dalam Pokja Tim RKPDes.
Dari sekian banyak artikel, salah satu diantaranya berita viral tentang difabel yakni tentang dua penyandang disabilitas di Petungkriyono butuh perhatian. Setelah viral banyak bantuan dari Pemdes, kecamatan, dari Program Keluarga Harapan (PKH), bahkan dari pak camat langsung ke rumah lalu memberikan bantuan kursi roda.
Terkait realisasi APBDes, dengan keterlibatannya di tim RKPDesa, membawa angin segar bagi masyarakat miskin dan marginal. Beberapa tahapan dukungan program perubahan Purni sebagai agen Perubahan adalah
1. FORMASI atau Forum masyarakat Sipil mengorganisasikan Pendidikan perempuan miskin,disabilitas dalam kelompok selapanan (diskusi warga tiap35hari)serta meningkatkan pengetahuan dan kapasitas mereka untuk berinteraksi dengan pemerintah.