Sebagai penikmat sepakbola nasional, saya tentu kecewa dengan kekisruhan yang sedang terjadi di tubuh PSSI akhir-akhir ini. Seharusnya yang saya tonton tendangan super banana-nya Miljan Radovic atau sundulan mematikan a la Bambang Pamungkas serta goyangan khas anak-anak Papua, justru yang terjadi adalah perselisihan antara kelompok 14 dan pengurus PSSI. Saya enggak habis pikir, sebenarnya apa seh yang mereka ributkan. Bagi saya dan sebagian masyarakat bola tidak penting apakah namanya Indonesia Premier League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL). Yang terpenting adalah kompetisi ada di jalur yang benar dan menarik untuk ditonton yang akan menghasilkan pemain-pemain Timnas yang handal. Ini sesungguhnya harapan semua pecinta sepakbola nasional.
Sewaktu Manchester City menghancurkan the red devils di old trafford dengan skor telak 6-1, saya berharap Liga Indonesia berjalan seperti itu. Permainan atraktif dan penuh dengan drama di lapangan yang menjunjung tinggi sportivitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H